tag:blogger.com,1999:blog-27583187471730563512024-03-18T21:41:08.559-07:00SELANG KANGENSALAMA'KI.....
MEREKA ADALAH JEJAK-JEJAK MELINGKAR YANG TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI MELANGKAH DAN AKAN TERUS BERPETUALANG MENCARI MAKNA KESEDERHANAAN HIDUP SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-86629203605025655712013-01-23T21:29:00.001-08:002013-01-23T21:29:24.508-08:00Maudu Lompoa cikoang<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="http://www.youtube.com/embed/hV1l9nu9Hes" width="480"></iframe>SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-86789600513315176232013-01-23T21:19:00.000-08:002013-01-23T21:19:08.160-08:00Maulud dan sejarahnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
Tanggal 12 rabi’ul awal telah menjadi salah satu hari istimewa bagi sebagian kaum muslimin. Hari ini dianggap sebagai hari kelahiran Nabi akhir zaman, sang pembawa risalah penyempurna, Nabi agung Muhammad shallallahu alaihi wa ‘alaa alihi wa sahbihi wa sallam. Perayaan dengan berbagai acara dari mulai pengajian dan dzikir jama’ah sampai permainan dan perlombaan digelar untuk memeriahkan peringatan hari yang dianggap istimewa ini. Bahkan ada di antara kelompok thariqot yang memperingati maulid dengan dzikir dan syair-syair yang isinya pujian-pujian berlebihan kepada Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Mereka meyakini bahwa ruh Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam yang mulia akan datang di puncak acara maulid. Oleh karena itu, pada saat puncak acara pemimpin thariqot tersebut memberikan komando kepada peserta dzikir untuk berdiri dalam rangka menyambut kedatangan ruh Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam yang hanya diketahui oleh pemimpin thariqot.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sungguh aqidah semacam ini sama persis dengan aqidah orang-orang hindu yang meyakini bangkitnya roh leluhur. Namun sayangnya sebagian kaum muslimin menganggap hal ini sebagai bentuk ibadah. Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un, kesesatan mana lagi yang lebih parah dari kesesatan ini…<br />
<br />
Kapankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan?<br />
<br />
Pada hakekatnya para ahli sejarah berselisih pendapat dalam menentukan sejarah kelahiran Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, terutama yang terkait dengan bulan, tanggal, hari, dan tempat di mana Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dilahirkan.<br />
<br />
Pertama: Bulan kelahiran<br />
<br />
Pendapat yang paling masyhur, beliau dilahirkan di bulan Rabi’ul Awal. Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama. Bahkan dikatakan oleh Ibnul Jauzi sebagai kesepakatan ulama.<br />
<br />
Namun di sana ada sebagian yang berpendapat bahwa beliau dilahirkan di bulan safar, Rabi’ul Akhir, dan bahkan ada yang berpendapat beliau dilahirkan di bulan Muharram tanggal 10 (hari Asyura). Kemudian sebagian yang lain berpendapat bahwa beliau lahir di bulan Ramadlan. Karena bulan Ramadlan adalah bulan di mana beliau mendapatkan wahyu pertama kali dan diangkat sebagai nabi. Pendapat ini bertujuan untuk menggenapkan hitungan 40 tahun usia beliau shallallahu ‘alahi wa sallam ketika beliau diangkat sebagai nabi.<br />
<br />
Kedua: Tanggal kelahiran<br />
<br />
Disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Mulim bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam pernah ditanya tentang puasa hari senin. Kemudian beliau menjawab: “Hari senin adalah hari dimana aku dilahirkan dan peryama kali aku mendapat wahyu.” Akan tetapi para ahli sejarah berbeda pendapat tentang tanggal berapa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dilahirkan. Di antara pendapat yang disampaikan adalah: Hari senin Rabi’ul Awal (tanpa ditentukan tanggalnya), tanggal 2 Rabi’ul Awal, tanggal 8, 10, 12, 17 Rabiul Awal, dan 8 hari sebelum habisnya bulan Rabi’ul Awal.<br />
<br />
Pendapat yang lebih kuat<br />
<br />
Berdasarkan penelitian ulama ahli sejarah Muhammad Sulaiman Al Mansurfury dan ahli astronomi Mahmud Basya disimpulkan bahwa hari senin pagi yang bertepatan dengan permulaan tahun dari peristiwa penyerangan pasukan gajah dan 40 tahun setelah kekuasaan Kisra Anusyirwan atau bertepatan dengan 20 atau 22 april tahun 571, hari senin tersebut bertepatan dengan tanggal 9 Rabi’ul Awal. (Ar Rahiqum Makhtum).<br />
<br />
Tanggal wafatnya Beliau<br />
<br />
Para ulama ahli sejarah menyatakan bahwa beliau meninggal pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun 11 H dalam usia 63 tahun lebih empat hari.<br />
<br />
Satu catatan penting yang perlu kita perhatikan dari dua kenyataan sejarah di atas. Antara penentuan tanggal kelahiran Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dan tanggal wafatnya beliau shallallahu ‘alahi wa sallam. Kenyataan ini menunjukkan bahwa para ulama tidak banyak memberikan perhatian terhadap tanggal kelahiran Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Karena penentuan kapan beliau dilahirkan sama sekali tidak terkait dengan hukum syari’at. Beliau dilahirkan tidak langsung menjadi nabi, dan belum ada wahyu yang turun di saat beliau dilahirkan. Beliau baru diutus sebagai seorang nabi di usia 40 tahun lebih 6 bulan. Hal ini berbeda dengan hari wafatnya Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, seolah para ulama sepakat bahwa hari wafatnya beliau adalah tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H. Hal ini karena wafatnya beliau berhubungan dengan hukum syari’at. Wafatnya beliau merupakan batas berakhirnya wahyu Allah yang turun. Sehingga tidak ada lagi hukum baru yang muncul setelah wafatnya beliau shallallahu ‘alahi wa sallam.<br />
<br />
Maka jika ada pertanyaan, tanggal 12 Rabi’ul Awal itu lebih dekat sebagai tanggal kelahiran Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam ataukah tanggal wafatnya Beliau shallallahu ‘alahi wa sallam?? Orang yang bisa memahami sejarah akan mengatakan bahwa tanggal 12 Rabi’ul Awal itu lebih dekat pada hari wafatnya Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Karena dalam masalah tanggal kelahiran para ulama ahli sejarah berselisih sementara dalam masalah wafatnya tidak ditemukan adanya perselisihan.<br />
<br />
Setelah kita memahami hal ini, bisa kita tarik kesimpulan bahwa tanggal 12 Rabi’ul Awal yang diperingati sebagai hari kelahiran Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam pada hakekatnya lebih dekat pada peringatan hari wafatnya Nabi yang mulia Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Oleh karena itu, sikap sebagian besar kaum muslimin yang selama ini memperingati hari maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam sebenarnya mirip dengan tindakan kaum nasrani dalam memperingati tanggal 25 Desember. Mereka beranggapan bahwa itu adalah tanggal kelahiran Yesus padahal sejarah membuktikan bahwa Yesus tidak mungkin dilahirkan di bulan Desember. Dengan alasan apa lagi kita hendak merayakan 12 Rabi’ul Awal sebagai peringatan maulid??<br />
<br />
Sejarah munculnya peringatan maulid<br />
<br />
Disebutkan para ahli sejarah bahwa kelompok yang pertama kali mengadakan maulid adalah kelompok Bathiniyah, yang mereka menamakan dirinya sebagai bani Fatimiyah dan mengaku sebagai keturunan Ahli Bait (keturunan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam). Disebutkan bahwa kelompok batiniyah memiliki 6 peringatan maulid, yaitu maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, maulid Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, maulid Fatimah, maulid Hasan, maulid Husain dan maulid penguasa mereka. Daulah Bathiniyah ini baru berkuasa pada awal abad ke-4 H. Oleh karena itu, para ulama sepakat bahwa maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam baru muncul di zaman belakangan, setelah berakhirnya massa tiga abad yang paling utama dalam umat ini (al quruun al mufadholah). Artinya peringatan maulid ini belum pernah ada di zaman Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dan para sahabat, tabi’in dan para Tabi’ tabi’in. Al Hafid As Sakhawi mengatakan: “Peringatan maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam belum pernah dinukil dari seorangpun ulama generasi terdahulu yang termasuk dalam tiga generasi utama dalam islam. Namun peringatan ini terjadi setelah masa itu.”<br />
<br />
Pada hakekatnya, tujuan utama daulah ini mengadakan peringatan maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam adalah dalam rangka menyebarkan aqidah dan kesesatan mereka. Mereka mengambil simpati kaum muslimin dengan kedok cinta ahli bait Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. (Dhahiratul Ihtifal bil Maulid An Nabawi karya Abdul Karim Al Hamdan)<br />
<br />
Siapakah Bani Fatimiyah<br />
<br />
Bani Fatimiyah adalah sekelompok orang Syi’ah pengikut Ubaid bin Maimun Al Qoddah. Mereka menyebut dirinya sebagai bani Fatimiyah karena menganggap bahwa pemimpin mereka adalah keturunan Fatimah putri Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Meskipun aslinya ini adalah pengakuan dusta. Oleh karena itu nama yang lebih layak untuk mereka adalah Bani Ubaidiyah bukan Bani Fatimiyah. Kelompok ini memiliki paham syi’ah rafidhah yang menentang ahlu sunnah, dari sejak didirikan sampai masa keruntuhannya. Berkuasa di benua Afrika bagian utara selama kurang lebih dua abad. Dimulai sejak keberhasilan mereka dalam meruntuhkan daulah Bani Rustum tahun 297 H dan diakhiri dengan keruntuhan mereka di tangan daulah Salahudin Al Ayyubi pada tahun 564 H. (Ad Daulah Al Fathimiyah karya Ali Muhammad As Shalabi).<br />
<br />
Daulah Fatimiyah ini memiliki hubungan erat dengan kelompok syi’ah Al Qaramithah Bathiniyah. Perlu diketahui bahwa Kelompok Al Qaramithah Bathiniyah ini memiliki keyakinan yang sangat menyimpang dari ajaran islam. Diantaranya mereka hendak menghilangkan syariat haji dalam agama islam. Oleh karena itu, pada musim haji tahun 317 H kelompok ini melakukan kekacauan di tanah haram dengan membantai para jama’ah haji, merobek-robek kain penutup pintu ka’bah, dan merampas hajar aswad serta menyimpannya di daerahnya selama 22 tahun. (Al Bidayah wan Nihayah karya Ibn Katsir).<br />
<br />
Siapakah Abu Ubaid Al Qoddah<br />
<br />
Nama aslinya Ubaidillah bin Maimun, kunyahnya Abu Muhammad. Digelari dengan Al Qoddah yang artinya mencolok, karena orang ini suka memakai celak sehingga matanya kelihatan mencolok. Pada asalnya dia adalah orang yahudi yang membenci islam dan hendak menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Dia menanamkan aqidah batiniyah. Dimana setiap ayat Al Qur’an itu memiliki makna batin yang hanya diketahui oleh orang-orang khusus diantara kelompok mereka. Maka dia merusak ajaran islam dengan alasan adanya wahyu batin yang dia terima dan tidak diketahui oleh orang lain. (Al Ghazwul Fikr & Ad Daulah Al Fathimiyah karya Ali Muhammad As Shalabi).<br />
<br />
Dia adalah pendiri dan sekaligus orang yang pertama kali memimpin bani Fatimiyah. Pengikutnya menggelarinya dengan Al Mahdi Al Muntadhor (Al Mahdi yang dinantikan kedatangannya). Berasal dari Iraq dan dilahirkan di daerah Kufah pada tahun 206 H. Dirinya mengaku sebagai keturunan salah satu ahli bait Ismail bin Ja’far As Shadiq melalui pernikahan rohani (nikah non fisik). Namun kaum muslimin di daerah Maghrib mengingkari pengakuan nasabnya. Yang benar dia adalah keturunan Said bin Ahmad Al Qoddah. Dan terkadang orang ini mengaku sebagai pelayan Muhammad bin Ja’far As Shodiq. Semua ini dia lakukan dalam rangka menarik perhatian manusia dan mencari simpati umat. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak diantara orang-orang bodoh daerah afrika yang membenarkan dirinya dan menjadikannya sebagai pemimpin. (Al Bidayah wan Nihayah karya Ibn Katsir & Ad Daulah Al Fathimiyah karya Ali Muhammad As Shalabi).<br />
<br />
Sikap para ulama terhadap Bani Ubaidiyah (Fatimiyah)<br />
<br />
Para ulama ahlus sunnah telah menegaskan status kafirnya bani ini. Karena aqidah mereka yang menyimpang. Para ulama menegaskan tidak boleh bermakmum di belakang mereka, tidak boleh menshalati jenazah mereka, tidak boleh adanya hubungan saling mewarisi di antara mereka, tidak boleh menikah dengan mereka, dan sikap-sikap lainnya sebagaimana yang selayaknya diberikan kepada orang kafir. Diantara ulama Ahlus Sunnah yang sezaman dengan mereka dan secara tegas menyatakan kekafiran mereka adalah As Syaikh Abu Ishaq As Siba’i. Bahkan beliau mengajak untuk memerangi mereka. Syaikh Al Faqih Abu Bakr bin Abdur Rahman Al Khoulani menceritakan:<br />
<br />
“Syaikh Abu Ishaq bersama para ulama lainnya pernah ikut memerangi bani Aduwillah (Bani Ubaidiyah) bersama bersama Abu Yazid. Beliau memberikan ceramah di hadapan tentara Abu Yazid: ‘Mereka mengaku ahli kiblat padahal bukan ahli kiblat, maka kita wajib bersama pasukan ini yang merupakan ahli kiblat untuk memerangi orang yang bukan ahli kiblat (yaitu Bani Ubaidiyah)…’”<br />
<br />
Diantara ulama yang ikut berperang melawan Bani Ubaidiyah adalah Abul Arab bin Tamim, Abu Abdil Malik Marwan bin Nashruwan, Abu Ishaq As Siba’i, Abul Fadl, dan Abu Sulaiman Rabi’ Al Qotthan. (Ad Daulah Al Fathimiyah karya Ali Muhammad As Shalabi).<br />
<br />
Setelah kita memahami hakekat peringatan maulid yang sejatinya digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan aqidah kekafiran bani Ubaidiyah…akankah kita selaku kaum muslimin yang membenci mereka melestarikan syi’ar orang-orang yang memusuhi ajaran Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam?? Perlu kita ketahui bahwa merayakan maulid bukanlah wujud cinta kita kepada Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Bukankah para sahabat, ulama-ulama Tabi’in, dan Tabi’ Tabi’in adalah orang-orang yang paling mencintai Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Namun tidak tercatat dalam sejarah bahwa mereka merayakan peringatan maulid. Akankah kita katakan mereka tidak mencintai Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam.<br />
<br />
Seorang penyair mengatakan:<br />
<br />
Jika cintamu jujur tentu engkau akan mentaatinya…<br />
karena orang yang mencintai akan taat kepada orang yang dia cintai…<br />
<br />
Cinta yang sejati bukanlah dengan merayakan hari kelahiran seseorang… namun cinta yang sejati adalah dibuktikan dengan ketaatan kepada orang yang dicintai. Dan bagian dari ketaatan kepada Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam adalah dengan tidak melakukan perbuatan yang tidak beliau ajarkan.<br />
<br />
Wallahu Waliyyut Taufiq<br />
<br />
Penyusun: Ust. Ammi Nur Ba’its<br />
Artikel KisahMuslim.com<br />
</div>
SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-25445224187064183312013-01-20T02:30:00.004-08:002013-01-21T21:02:55.222-08:00LEKRA bukan PKI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20.796875px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">L</span><span style="line-height: 19px;">uapan antusias terlanjur tidak bisa</span><span style="line-height: 19px;"> </span><span style="line-height: 19px;">diben</span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">dung dan dua tuntutan dari PKI, yang juga disetujui Lekra, dalam kenyataannya tidak banyak menolong. Sebabnya</span><span style="line-height: 19px;"> adalah</span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">, Lekra kebanjiran penyair, kebanjiran sastrawan, kebanjiran seniman, dimana pandangan kala itu semua orang bisa jadi sastrawan, semua orang bisa jadi seniman, semua orang bisa jadi pengarang. Dan istilah “penyair,” “sastrawan,” dan “seniman” diganti dengan “PEKERJA SENI” untuk mengesankan “sama rata sama rasa” di bidang seni: tidak ada seniman, tidak ada sastrawan, tidak ada penyair, yang ada “PEKERJA SENI.” </span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lahirnya istilah “PEKERJA SENI” sebagai pengganti “gelar” yang diangggap diskriminatif dan bahkan dianggap mulia yang hanya dimonopoli golongan seniman, pada hakekatnya adalah kecemburuan para politikus dalam PKI dan Lekra sendiri, yang ingin semuanya jadi “seniman” meskipun bukan bidang dan bakat mereka. Tapi, berbekal gelar “PEKERJA SENI,” seniman sungguh dan “seniman politik” jadi satu derajat, sama tinggi bakat dan kemampuan seninya. Itu agaknya semacam “demokratisasi” dalam seni dan dalam kenyataan, cukup banyak anggota pimpinan PKI, naik pangkat jadi “PEKERJA SENI.”</span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20.796875px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">LEKRA adalah sebuah gerakan kebudayaan yang nasional dan kerakyatan, yang di dalamnya memang ada orang-orang yang jadi anggota PKI, tetapi yang sebagian besarnya, bukan. Lekra didirikan dan bekerja untuk kepentingan yang nasional dan kerakyatan di lapangan kebudayaan. LEKRA, sebagaimana terlihat pada Mukaddimahnya, tidak mengazaskan kegiatannya pada pandangan klas dan atau Marxisme-Leninisme. Juga organisasi yang mengatur kegiatannya tidak berbau Leninisme sedikitpun. Jika terdapat karya di lingkungan LEKRA yang dialamatkan langsung kepada kepentingan Partai Komunis Indonesia, ssudah tentu secara langsung menjadi tangungjawab pencipta karya itu, yang mungkin saja anggota PKI. Orang berhak memuliakan sesuatu yang ia anggap demikian, namun haknya itu hendaklah pula diperlakukan dengan adil ketika ia mempertanggungjawabkannya. Adapun tanggungjawab LEKRA, ia berada di lingkup selama karya itu tidak anti rakyat dan tidak anti Revolusi Agustus 45, atau seperti yang dinyatakan dalam Mukaddimahnya, “LEKRA menyetujui setiap aliran bentuk dan gaya, selama ia setia pada kebenaran, keadilan dan kemajuan, dan selama ia mengusahakan keindahan artistik yang setinggi-tingginya” dan “LEKRA mengulurkan tangan kepada organisasi kebudayaan yang lain dari aliran atau keyakinan apapun untuk bekerjasama dalam pengabdian ini.”</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20.796875px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan PKI, merupakan sebuah partai politik. Dan politik, adalah sebuah pembidangan teoritis. Seni, sastra, ilmu dan kebudayaan juga demikian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata politik sehubungan dengan ilmu adalah, pengetahuan mengenai kenegaraan, seperti sistem dan dasar-dasar pemerintahan. Arti kedua ialah, segala urusan dan tindakan (kebijaksanaan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara. Arti ketiga, kebijaksanaan, atau cara bertindak. Imam Ghazali merumuskan: “segala yang menyangkut negara adalah politik”. Misalnya dalam hal ini masalah LEKRA dan PKI, dua buah organisasi yang saling terkait dalam kerjasama tapi juga saling menentang. Salah satu pertentangannya yang laten dan yang fatal terjadi ketika kira-kira menjelang akhir tahun 64, sebuah gagasan PKI disampaikan kepada sementara anggota Pimpinan Pusat LEKRA. Gagasan itu menghendaki agar LEKRA dijadikan organisasi PKI yang juga mempunyai anggota non-PKI. Jika LEKRA setuju pada gagasan yang praktis mem-PKI-kan LEKRA, maka hal itu akan diumumkan secara formal. Tapi LEKRA telah menolak gagasan itu. Alasannya sangat sehat, demokratis dan sudah tentu demi kepentingannya sebagai organisasi kebudayaan yang tujuan-tujuannya telah disimpulkan di dalam mukaddimah organisasinya. Nyoto yang Anggota Sekretariat Pimpinan Pusat LEKRA adalah juga Wakil Ketua II CC PKI, turut serta menolak gagasan mem-PKI-kan LEKRA itu. PKI di tahun itu sedang bugar-bugarnya. Dan LEKRA berhasil menentang penguasaan PKI secara organik atas organisasi tersebut. Proses itu bukan tanpa taruhan. Apa yang kemudiannya dikenal sebagai “Konferensi Sastra dan Seni PKI” adalah bagian dari pertentangan dan pertarungan antara LEKRA dan PKI. Konferensi yang juga telah terang-terangan memperbedakan LEKRA dengan PKI di bidang kebudayaan. Ironisnya malah terjadi di tahun-tahun sesudah 65. Banyak orang yang mem-PKI-kan LEKRA. Sehingga yang terjadi adalah, jika D.N. Aidit tidak berhasil, orang lain yang padahal atau tampak seperti anti PKI, malah “berhasil” mem-PKI-kan LEKRA. Mem-PKI-kan LEKRA dapat membawa kerancuan dalam tubuh seni, sastra dan bahkan kebudayaan negeri ini karena penilaian dan penentangan yang tidak berujungpangkal. Pewayangan tua, madya ataupun carangan, ketoprak dengan segala keterikatannya pada babad selaku ancang-ancang sejarah, kesenian Bali dengan segala akarnya yang religi, ludruk dan bermacam reog atau pun randai dengan kandungan realisme sejarah dan satirenya, ataupun Cianjuran, Dogdog atau Tarling adalah di antara bentuk-bentuk seni yang telah dicampuri LEKRA. Belum lagi kita bicara mengenai sastra, senirupa dan musik Indonesia masa kini.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20.796875px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bahwa di kalangan politik, “tribalisme” sering tampil sebagai metode pemecahan soal, biarkanlah kafilah itu berlalu. Hal yang demikian tidak patut ditiru dan diberlakukan bagi kebudayaan. Sebab kebudayaan, seni dan sastra, tidak dapat dimiliki oleh suatu partai politik. Partai politik boleh berganti atau sirna, tetapi kebudayaan, tidak. Jika yang ini sirna, atau sengaja disirnakan, pada akhirnya akan menuhukkan bangsa ini ke lembah yang papa. Selain itu, bahwa mem-PKI-kan LEKRA adalah sebuah perbuatan yang murni politik. Yang kandungan manipulasinya bisa luar biasa besarnya. Maka itu pula agaknya, sehubungan dengan tragedi nasional G30SPKI, banyak seniman LEKRA yang ditahan, tidak pernah diperiksa mengenai LEKRA, sebagai organisasi atau gerakan kebudayaan. Juga tidak pernah diperlihatkan, “Surat Keputusan Pemerintah yang membubarkan atau yang melarang LEKRA berdiri dan bergiat”, oleh tim-tim pemeriksa yang mewakili Pemerintah Republik Indonesia kita ini. Begitulah hukum formal itu memperlakukan LEKRA. Politik, terutama politik praktis, dalam prakteknya, dapat memanipulasi apa saja untuk kepentingan taktis atau pun strategisnya. Tapi tidak demikian halnya dengan kerja kebudayaan. Ia tidak harus langsung tunduk kepada kepentingan politik praktis, dan taktis serta tidak semua politik praktis dapat dimanfaatkan kerja kebudayaan. Ia dapat dan biasa berada di luar jalur-jalur kepentingan politik yang demikian. Semboyan “Politik Adalah Panglima”, tidak berarti politik sesuatu partai adalah yang harus dijadikan “panglima”. LEKRA tidak pernah mengikat diri pada pengertian demikian. Sebab, konotasi politik dalam semboyan itu adalah wawasan, bukan lembaga atau orang. Wawasan yang dapat lebur ke dalam proses penciptaan dan karya seni sepereti patung, cerpen atau sajak. Dan di dalam proses inilah wawasan politik itu tunduk pada tuntutan estetika artistik. Di sini estetika itu yang jadi panglima. Di sini taraf keseniman yang menentukan. Di sini kejujuran dan hati nurani itu jadi perdana menteri, jika kita ingin juga memakai analogi. Ada wawasan politik yang dapat dilebur ke dalam kerja dan karya kebudayaan. Tapi ada juga yang tidak. LEKRA misalnya, pernah mengeluarkan pernyataan “menyokong kembali ke UUD 45”, tapi tidak pernah mengeluarkan pernyataan “menyokong dibentuknya kabinet NASAKOM” sebagai gebrakan politik praktis. Tapi jika esensi “NASAKOM” itu diolah sebagai emansipasi bentuk persatuan nasional bangsa ini, pendirian LEKRA juga jelas. Pengertian politik di sini merupakan bagian dari perjalanan sejarah eksistensi masyarakat manusia Republik Indonesia ini. Jadi, LEKRA tidak melakukan vulgarisasi pengertian dan pekerjaan politik. Dan pandangan demikian dengan jelas dijalin di dalam “Mukaddimah LEKRA”. Lagi pula kita semestinya tidak perlu lupa menyimak sebuah buku berjudul “ABRI sebagai kekuatan sosial dan pokok-pokok kebijaksanaan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemanunggalan ABRI dengan rakyat” terbitan 10 mei 1979 dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Buku itu antara lain dengan tandas sekali menyatakan bahwa “Walaupun titik berat pembangunan kita terletak di bidang ekonomi, namun perlu diperhatikan bahwa sesungguhnya bidang politik mendasari semua bidang pembangunan”. Tidak begitu lama sesudah Mukaddimah Pertama LEKRA diumumkan, yaitu pada 17 Agustus 1950, berdatanganlah kritik atasnya. Kritik-kritik itu pada pokoknya menyatakan bahwa beberapa bagian dari Mukaddimah itu ternyata tidak cocok dengan keadaan Indonesia. Ia mengandung sejumlah jargon yang tak mudah difahami umum. Hingga disusunlah suatu Mukaddimah baru, seperti yang umumnya kita jumpai sekarang. Penggantian Mukaddimah berlangsung secara formal dalam Konferensi Nasional Lekra ke-1, tahun 1957. Yang kemudian disyahkan oleh Kongres Nasional LEKRA ke I, tahun 1959 di Solo yang penutupannya dihadiri Presiden Sukarno. Pidato Bung Karno pada penutupan Kongres ini menjadi terkenal dan kontroversial, karena ia menyerukan sebuah sikap menolak menjadikan “musik ngak-ngik-ngok” sebagai musik kebangsaan Indonesia, terutama bagi kaum remaja Indonesia. Sikap Bung Karno itu sesungguhnya merupakan bagian pandangan kebudayaan Indonesia yang berkepribadian nasional. Sebuah sikap yang telah membersit dan tumbuh dalam gerakan kebangkitan nasional. Ia telah diungkapkan oleh Dr. Sutomo, Ki Hajar Dewantara, dan bahkan Moh. Hatta selaku Wakil Presiden dalam pidato sambutannya pada Kongres Kebudayaan Indonesia ke 2 tahun 1952 di Bandung. Dan pada Kongres Nasional ke-1 LEKRA ini pula Nyoto dalam pidato sambutannya, menyinggung agar wawasan “Politik Adalah Panglima” dimanfaatkan oleh daya-upaya kebudayaan kreatif dan reproduktif. Gagasan yang kemudian terutama di dalam era “orde baru” ini menjadi kelewatan kontroversialnya. Namun, tidaklah diambil sesuatu putusan apapun mengenai “Politik Adalah Panglima” dalam Kongres ke I LEKRA tahun 1959 itu, kendati ia memancing diskusi-diskusi yang galau-galau menarik. Dua tahun kemudian baru, yaitu di dalam Sidang Pleno Pimpinan Pusat LEKRA, Juli 1961, “Politik Adalah Panglima” itu diterima sebagai azas kerja kreatif, bersama dengan lima tuntutan lainnya, sebagai pedoman yang bersifat seruan yang umum saja, bukan instruksi atau keharusan. Tidak dibuat petunjuk rinci apapun mengenai ini. Dan tidak ada penjelasan baku yang harus diikuti. Orang bebas memberikan interpretasinya, memakai atau tidak memakainya dalam kerja dan karya. Latar belakang sesungguhnya dari semboyan ini ialah untuk mendorong pada seniman dan sastrawan LEKRA memiliki pengertian politik yang memadai. Dan politik hanya dapat dipahami baik, jika kita punya wawasan sejarah. Sejarah yang pada gilirannya akan mendorong orang menggunakan ilmu dalam berkarya, sehingga bawaan tukang yang ada pada seniman, dapat dibekali oleh ilmu seperti, psikologi, sosiologi, ekonomi, politik, antropologi dan apa saja yang akan jadi penopang dalam penciptaan karya yang lebih fungsional, tahan waktu dan bernilai.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20.796875px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semasa organisasinya berfungsi, LEKRA sangat mengutamakan pendidikan, diskusi dan saling didik. Sanggar-sanggar dan lembaga yang dipimpin seniman-seniman LEKRA mendidik pelukis muda, pamatung muda, para dalang, sinden, penabuh dan penari muda, para aktris, aktor dan penulis skenario untuk drama, film, ketoprak, ludruk dan bahkan randai dan abdul muluk. Ada dua tiga Sanggar yang mungkin sudah amat terkenal di masa sebelum 65. Daiantaranya “S.I.M.” (Seniman Indonesia Muda) yang dipimpin Soedjojono, Harjadi dan Suromo dan “Pelukis Rakyat” yang dipimpin Hendra Gunawan, Affandi dan Trubus. Untuk dapat dididik di lembaga-lembaga demikian, tidak ada persyaratan seseorang harus jadi anggota LEKRA dulu, apalagi PKI. Pokoknya ada bakat, mau belajar dan bekerja keras. Cukup. Zaini, seorang pendukung terkemuka dari “Manikebu”, adalah pelukis terkemuka hasil didikan SIM (Seniman Indonesia Muda) pimpinan S. Soedjojono. Sejarah Indonesia adalah mata pelajaran dan diskusi penting dan diberikan untuk semua bidang. Kemudian sastra, nasional maupun daerah. Di samping sudah tentu ketrampilan atau kiat seni masing-masing bidang. Bentuk pelajaran seperti sejarah, sastra, psikologi atau ekonomi, tidak kurikuler. Bentuknya ceramah dan diskusi. Melalui cara demikian, mereka dapat memahami “Politik Adalah Panglima”, menurut kemampuan orang yang ikut belajar-mengajar. Literatur, mereka boleh pilih sendiri. Tidak ada satupun keharusan dalam hal ini. Orang-orang LEKRA tentu saja boleh mendengar ceramah orang-orang PKI, PNI, NU, Golkar dan sebagainya dan membacai literatur mereka. Mereka tentu juga boleh membaca karya-karya Mochtar Lubis yang anti PKI, atau HB Jassin atau siapa saja yang tidak sejalan dengan LEKRA. Yang sesungguhnya diinginkan LEKRA ialah, agar seniman dan sastrawan yang berhimpun di dalam atau di sekitarnya, berani dan mahir berfikir secara mengasah intuisi kesenimanannya. Agar kebudayaannya meninggi, agar mutu artistik dan ideologi karyanya menjulang, tahan kritik, tahan waktu dan berfungsi dari masa ke zaman. Untuk itu diperlukan pemahaman sejarah, kenyataan nyata ataupun kesunyataan dengan perkembangan-perkembangannya. LEKRA tidak lebih dari sebuah dan salah satu sarana saja untuk itu.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20.796875px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20.796875px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /><span style="line-height: 14px;">Jadi, akhirnya kita akan melihat dan menghayati “Politik Adalah Panglima” itu secara bersegi banyak, berubah dan dialektis sekali. Lalu mengapa LEKRA merasa perlu menjadikannya sebagai semboyan atau pedoman untuk pekerjaan-pekerjaan kreatif? Untuk menjawab ini kita harus mengingat bahwa antara tahun 50-an dan 60-an, masih ada semacam propaganda yang hendak mengusir atau menjauhkan seniman dan sastrawan, keluar dari gelanggang politik. Politik adalah orang politik. “Politik itu kotor” kata pembohongan itu. Sedang “Seniman dan sastrawan itu suci” katanya lagi. Tidak perlu ikut-ikut berpolitik, termasuk dalam berkarya. LEKRA menentang propaganda bodoh yang hendak membodohi kaum seniman dan kebudayaan Indonesia itu. Propaganda itu bertentangan dengan tradisi dan cita-cita Kebangkitan Nasional. Bertentangan dengan azas demokrasi dari Republik yang baru saja ditegakkan. Bertentangan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan, dengan azas yang disepakati pada Kongres Kebudayaan Indonesia ke 1 tahun 1948 di Magelang. Sedikit banyak propaganda bodoh demikian mempan juga. Bahkan di sana sini ia berkuasa membodohi sejumlah seniman, sastrawan beserta para pekerja kebudayaan. Terutama di kalangan muda. Sehubungan dengan wawasan “politik adalah panglima” itu, barangkali baik saya catatkan di sini apa yang di lingkungan LEKRA kemudian dikenal dengan 1.5.1. Yaitu, berazaskan “Politik Adalah Panglima”, melaksanakan 5 kombinasi, melalui cara “Turun Ke Bawah”. Kelima kombinasi itu ialah, “Meluas dan Meninggi”, “Memadukan Tradisi yang Baik dengan Kekinian Yang Revolusioner”, “Tinggi Mutu Artistik, Tinggi Mutu Ideologi”, “Memadukan Realisme Revolusioner dengan Romantisme Revolusioner” dan “Memadukan Kreativitas Individual dengan Kearifan Massa.” Jika eksistensi LEKRA digugat secara kultural, gugatan itu seyogianya berurusan dengan kaedah-kaedah kultural yang patriotik, demokratis dan ilmiah yang disandang atau yang ingin disandang LEKRA. Dan LEKRA dalam menjabarkan kerja dan karyanya, selama organisasinya berfungsi, ia tidak hanya bekerja sama dan membantu kaum pekerja, tetapi juga kaum tani. Ia tidak hanya membantu dan bekerja sama dengan kaum buruh dan tani, tetapi juga tentara nasional Indonesia. Di samping, di mana mungkin membantu Pemerintah, sembari juga jika perlu mengeritiknya. Sebagai fenomen demokrasi yang tengah dibutuhkan kebudayaan dan sejarah negeri ini, LEKRA selalu menganggap Pemerintah sebagai pamong yang digaji oleh Rakyat dan karena itu ia sudah seyogianya mengabdi Rakyat yang menghormati mereka. Rakyat adalah bapak, bukan anak. Maka itu kekuasaan tertinggi yang ada pada negara ini ada di tangannya, yang ia tuangkan ke dalam lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: '; font-size: 100%; line-height: 14px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;"></span></div>
SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-15995613051360978472013-01-20T02:15:00.002-08:002013-01-20T02:17:35.877-08:00Teori konspirasi global warming<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Kita semua merupakan satu keluarga besar dan berada di satu rumah, yaitu di bumi ini, jadi kita semua harus saling bersatu untuk mencari solusi dan jalan keluar guna menghadapi efek pemanasan global yang selama ini sedang terjadi”. (Maurice Strong)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahukah anda bahwa global warming atau pemanasan global adalah suatu kebohongan? Tak mungkin! Ya, tak mungkin. Persis seperti pendapat Jessy Ventura sang pakar, pendobrak dan penguak teori konspirasi. Jesse Ventura adalah mantan gubernur Massachusetts dan mantan NAVY Seal di Vietnam serta mantan seorang pegulat wrestling profesional, bahkan seorang bintang film. Namun ketidakpercayaan Jesse, bahwa pemanasan global itu bohong adanya, baru pada awalnya saja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan adanya info bahwa global warming atau pemanasan global adalah sebuah kebohongan dan sebenarnya tak terjadi, maka Jesse memberanikan diri untuk mencari informasi seakurat mungkin.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyelidikan pun dimulai dari Los Angeles, dimana untuk pertama-kalinya dicetuskan dan lahirnya tentang masalah lingkungan hidup akibat pemanasan global. Ia bertemu dengan Noel Sheppard, seorang jurnalis investigator.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Noel Sheppard yang juga penyelidik media-media barat memberitahukan, bahwa usaha menekan polusi adalah ide yang bagus, namun tak ada sangkut-pautnya dengan pemanasan global.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Ini semua hanyalah rekayasa untuk mendapatkan kekuasaan, mendapatkan uang dan keuntungan serta mendapatkan kekuatan untuk mengontrol populasi dunia oleh para elite-elit dunia yang selama ini membuat mitos tentang terjadinya pemanasan global!”, jelas Noel Sheppard.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semuanya memang terkait dengan karbondioksida dan pencemaran. namun disitulah inti dari semuanya karena memang ada kaitan yang erat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para elit tersebut memproduksi dan menjual segala sesuatunya yang menyangkut untuk pemberhentian pemanasan global yang mereka cetuskan tersebut sejak sekitar 20 tahun lamanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka mengumpulkan uang dari penjualan trilyunan dollar dari semua program tentang pemberhentian pemanasan global ini, termasuk green product misal pupuk dan lainnya, juga investasi keuangan perusahaan dari pabrik-pabrik, perusahaan tenaga listrik dan energi lainnya, serta semua barang yang menyangkut lingkungan hidup diseluruh pelosok dunia, bahkan hingga gaya hidup masyarakat dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semua itu bisa berdampak buruk, kenapa? Karena jika semua masyarakat gaya hidupnya berubah, maka takkan pernah bisa normal seperti semula lagi, dan mereka akan terus mendapat keuntungan yang tak terhingga untuk modalnya guna mengontrol dunia!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Misalnya, jika suatu industri atau perusahaan telah mencemari lingkungan (seperti pertambangan dan sejenisnya yang lain) dan mereka tak mungkin untuk menutup pabrik atau produk tersebut, maka semua perusahaan, industri dan pabrik diseluruh penjuru dunia tersebut akan dikenakan biaya pinalti yang tinggi dengan alasan untuk mensubsidi pabrik-pabrik kecil dan pabrik-pabrik yang pro-lingkungan hidup diseluruh penjuru dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi ada masalah lainnya yang belum tentu para elit-elit ini juga lakukan, apakah perusahaan-perusahaan mereka yang berjumlah ribuan juga membayar penalti tersebut?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu, Noel Sheppard memberikan rekomendasi berupa nama-nama saintis yang juga mengetahui, meneliti, menyelidiki dan membuktikan tentang adanya kebohongan tentang pemanasan global ini diatas secarik kertas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jesse diberikan petunjuk untuk menemui tiga pakar yang ahli dalam bidangnya yang mengetahui dan menyangkut masalah kebohongan tentang pemanasan global ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tadinya, masalah global warming ini tidak dimasukkan ke dalam agenda, kalender atau daftar teori konspirasi yang akan diselidiki oleh Jesse Ventura. Tapi setelah dia mendapatkan keterangan dan bukti awal, Jesse-pun tertegun, melongo dan bengong dengan mata tak berkedip.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bahkan salah satu anggota tim, June, juga menampik dugaan konspirasi tentang ini, bahwa tidak adanya global warming adalah suatu yang tak mungkin dan justru sebuah kebohongan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">June dan Jesse serta beberapa anggota tim sempat berdebat dan diakhiri oleh statemen atau ucapan Jesse kepada semua anak buahnya yang bernada tinggi. June adalah tim yang sangat tak mempercayai bahwa pemanasan global hanyalah suatu kebohongan karena menurutnya, selama ini memang terbukti dan dirasakan seluruh penduduk Bumi bahwa dalam beberapa dekade ini Bumi memang dirasa semakin panas dan iklim berubah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jesse pun demikian adanya, merasakan hal yang sama dan tidak percaya tentang tiadanya efek global warming atau pemanasan global yang justru sudah dirasakan seluruh penduduk Bumi dan banyak juga buktinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bahkan selama ini, telah banyak terjadi banyaknya pertemuan-pertemuan internasional diantara negara-negara di dunia hingga ke level presiden, perdana menteri dan kepala negara serta setingkat menteri yang membahas tentang pemanasan global.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka para pejabat negara bersama-sama mencari pemecahan, solusi, langkah-langkah dan jalan keluar dari dampak pemanasan global akibat makin banyaknya jumlah penduduk dan semakin banyaknya industri yang menyumbang efek pemanasan global terhadap Bumi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Jadi jika kamu tak mempercayai bahwa pemanasan global adalah bohong, ini ada kontak untuk menemui ketiga orang yang mengerti masalah ini”, jelas Jesse didepan para tim sambil mengambil secarik kertas dari dalam sakunya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Buktikanlah! Kalau memang tidak kadanya pemanasan global adalah benar-benar bohong!!”, tantang Jesse dengan nada tinggi sambil membanting kertas tersebut ke meja meeting di depan para tim disaat para tim berdebat dihadapannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Wait, wait.. I got the answer… wait, wait, stop, stop, stop! hold it, hold it!” ucap Jesse menengahkan para tim yang mulai ngotot. “Ok, there is the list of those three peoples, go out and prove it wrong!” ujar Jesse. “Go talks to these peoples and prove it wrong!” tambahnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tim investigasi yang diketuai oleh Jesse pun bergerak berpencar menemui para pakar untuk menghimpun data dan bukti, apakah benar atau tidaknya konsiparsi tentang kebohongan adanya pemanasan global ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka salah satu tim, Alex Pipper menuju ke Massachusetts untuk menemui tim ahli di MIT. atau Massachusetts Institute of Technology, badan ini terkenal karena tempat berkumpulnya para pakar dan ilmuwan di Amerika.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alex menemui ahli fisika atmosfir (Atmospheric Physicist) Prof. Dr. Richard Lindzen di MIT. Ia mengatakan bahwa benar adanya, jika para ilmuwan tak membenarkan adanya pemanasan global, ribuan jumlahnya. Dan adalah benar juga jika masalah ini dikemukakan, akan membuat masalah besar diluar sana. Jadi para ilmuwan dibidang lingkungan tak megemukakannya ke dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Prof. Dr. Richard Lindzen menyatakan bahwa ini adalah proyek multi bilyun dollar. Oleh karenanya para ilmuwan tak berani mengemukakannya. Selain itu hampir seluruh biaya penelitian selama ini dibiayai oleh mereka para elit, namun tentu bukan dibidang yang sedang mereka bohongi. Karena jika tidak, riset di dunia akan berhenti karena tidak adanya dana untuk para ilmuwan dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ini semua adalah rekayasa mereka tentang global warming. Pada kenyataannya, suhu Bumi tetap dan biasa saja, adanya peristiwa bencana atau lainnya itu sudah merupakan sesuatu yang alamiah, tak ada hubungannya dengan pemanasan global. Namun karena pada masa kini media informasi internet & TV yang begitu banyaknya, maka sekecil apapun bencana akan terdengar beritanya pada saat yang sama pula (real time), tidak seperti dulu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Intinya, kehidupan manusia di dunia pada kenyataannya memang berangsur-angsur mulai berubah, menjadi konsumtif terhadap segala sesuatu yang bersifat “ramah lingkungan”. Mereka sudah beralih kesana dan takkan mau kembali seperti normalnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akibatnya, lihatlah dari pemasukan investasi, pajak, keuntungan dan hal lainnya bagi mereka para elit… semuanya naik! Kehidupan dan gaya hidup manusiapun mulai berubah, ini bisnis multi-bilyun dollar. Yang pada akhirnya JUSTRU mereka para elit akan dilihat oleh penduduk dunia layaknya seorang pahlawan yang telah menyelamatkan dunia dari kehancuran! Wow!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu yang paling gencar melalukan kampanye pemanasan global adalah Al Gore. Ia mempunyai banyak perusahaan di dunia dan termasuk pengusaha yang sukses diantara para multi milyuner dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Al Gore melalui kampanyenya yang berapi-api, selalu menyinggung tentang benarnya pemanasan global yang sedang dihadapi dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun, Jesse juga mengenal Al Gore dan Jesse menganggap Al Gore adalah seorang yang baik. Maka ia tak yakin kalau Al Gore melakukan itu hanya demi kepentingannya seorang diri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jesse yakin ada seseorang dibelakang Al Gore, dan seluruh isu tentang kebohongan tentang pemanasan global ini ada di dia, God Father dari semuanya. Lalu siapakah dalang dibelakang layar dari seluruh rekayasa dan mitos tentang pemanasan global ini?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sementara itu, anggota tim investigasi Jesse lainnya, June menuju ke tempat pakar atau ilmuwan dibidang iklim (climate scientist) yang dulunya terkemuka dan pada akhirnya hidupnya diancam untuk dibunuh. Peneliti ini beserta keluarganya ini terancam akibat hasil penyelidikan dan fakta yang ia lakukan bahwa pemanasan global memang tidak pernah berlangsung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kini, ilmuwan ini tinggal dipelosok hutan, dan June harus menemuinya dengan pesawat lalu melanjutkan perjalanannya melalui perairan dengan menaiki kapal Ferry selama berjam-jam sebelum ia sampai di kediaman ilmuwan yang keluarganya juga telah diancam, jika info dan penyelidikannya tentang tiadanya global warming dikemukaan ke publik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bahkan ditengah perjalanannya, June khawatir dirinya sedang diikuti oleh orang yang diutus oleh para elit, para perekayasa global warming ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ilmuwan ini juga merupakan seorang profesor, kita sebut saja Prof. X, karena ia tak mau identitasnya diketahui dunia. Dan gilanya, ia menyatakan dalam penyelidikannya bahwa pada tahun 70-an, Bumi malah mengalami apa yang disebutnya sebagai Global Cooling (pendinginan global) dan bukannya Global Warming!! Suatu kebohongan besar oleh para elit-elit tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu apa yang menyebabkan selama ini Bumi dirasakan semakin panas? Ia menjawab bahwa kondisi dan posisi matahari dan bumilah yang berdampak dan membuat Bumi semakin panas. Karena Bumi berotasi bukan pada kutubnya, namun pada axis-nya, tiu yang membuat iklim kadang ekstrim. Bahkan Mr.X sendiri juga heran, mengapa dirinya dan keluarganya diancam? Padahal ia akan mengemukaan keadaan yang sebenar-benarnya kepada masyarakat dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, isu pemanasan global adalah “sebuah kendaraan” bagi mereka para elit, untuk dapat mengontrol perilaku masyarakat dunia dengan semua agendanya. Semakin gencar manusia mengkonsumsi segala sesuatu yang bersifat ramah lingkungan, maka semakin tak terhinggalah keuntungan bagi para elit-elit tersebut, jadi pada akhirnya adalah kembali kepada: UANG dan KEUNTUNGAN. “So simple”, jelasnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kembali kepada hubungan antara Jesse dan Al Gore yang dikenalnya, maka penyelidikan pun berlanjut, kini giliran ke Silicon Valley di California bagian utara, tempat dimana semua industri bidang hi-tech masa depan berada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebuah perusahaan bernama Hara Corporation adalah sebuah perusahaan yang menangani semua masalah mengenai karbon yang dihasilkan oleh industri-industri dan pabrik-pabrik di dunia (carbon footprint) dengan menggunakan sebuah software dan kepemilikannya berkaitan dengan Al Gore!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perusahaan itu juga menangani masalah tentang berapa biaya dan pajak serta penalti yang harus dibebankan kepada tiap perusahaan dari pengeluaran karbon dari industri dan perusahaan yang bersangkutan tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu Jesse punya ide, ia berupaya untuk menjebak CEO perusahaan tersebut bernama Amit Chatterjee, CEO dari Hara Software, dengan “menguping” pembicaraan antara timnya dengan CEO perusahaan tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Amit pun mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan dunia juga berkonsultasi dengan Hara Corp. tentang bagaimana agar efisien menggunakan energi, bagaimana agar efektif dalam menangani dampak lingkungan dan sejenisnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banyak pula perusahaan seantero dunia yang memang diizinkan mengeluarkan polusi karbon dan zat racun lainnya, yang memang tak dapat dihindari. Inilah yang membuat pajak dan biaya pinalti menjadi berlipat ganda. Karena pajak dan biaya penaltinya mahal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka dari itu beban biaya, pajak dan penalti yang kenakan oleh perusahaan-perusahaan di dunia tersebut berjumlah trilyunan dollar, masuk ke perusahaan Hara yang juga dimiliki oleh Al Gore tersebut!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun, sang CEO mambantah bahwa perusahaan yang dia pimpin berhubungan dengan Al Gore. Dan Jesse mendengarkan dari ruangan sebelah. Umpanpun disambut sang ikan. Asoy…! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Disaat yang sama, Jesse pun masuk dan menanyakan tentang hubungan perusahaannya dengan Al Gore dan juga pemerintah AS. Jesse tau siapa Al Gore karena Jesse dekat dengan Al Gore. Sang CEO pun tersudut tanpa sepatah kata pun saat Jesse bertanya dan hanya berucap, “No comment” dengan sebelumnya menelan air liurnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu Jesse bertanya hal lainnya lagi, dan dijawab lagi, “No comment” sambil matanya berkedip-kedip. Jawaban yang sama sebanyak dua kali yang dilontarkan oleh CEO goblok dari hanya dua pertanyaan dari Jesse. Skak mat!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jesse pun beranjak dengan muka kesal. Jesse tak percaya Al Gore berbuat demikian tanpa ada kekuatan diatasnya. Al Gore yang dikenal dunia karena usaha dan mega industrinya ternyata hanyalah pion. Bisa dibayangkan jika Al Gore adalah pion, bagaimana rajanya yang dijuluki oleh tim sebagai “God Father”?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Ini semua hanyalah masalah uang. Karena ada uang, maka akan ada kekuatan dan ada pula kekuatan untuk mengontrol dunia. Jika begitu, mari kita kejar ke arah dimana uang tersebut berada”, tambah Jesse.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyelidikan tentang penipuan adanya efek global warming terhadap milyaran masyarakat dunia pun berlanjut. Kini, Jesse berusaha mencari kekuatan diatas Al Gore tersebut dan ternyata ia hanyalah seorang diri, benar-benar God Father dari semuanya!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari sahabat informan-informan Jesse, termasuk Alex Jones sang pakar teori konspirasi, maka diketahuilah siapa sang God Father dibalik teori konspirasi tentang kebohongan pemanasan global ini. Penipu tersebut bernama Maurice Strong.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut para informan Jesse, ia jauh lebih kuat dari Al Gore, jauh lebih kaya, jauh lebih berkuasa, jauh lebih bengis dan jauh lebih menakutkan ketimbang Al Gore. Ia benar-benar jauh lebih tinggi kedudukannya, sangat-sangat berkuasa dan bahkan menguasai percaturan politik dan rekayasa global dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk menemuinya adalah suatu yang sangat sulit, bahkan tak mungkin. Karena ada tingkatan-tingkatan orang (layers) yang harus ditemui oleh Jesse terlebih dahulu sebelum bertemu dengan orang berhati iblis bernama Maurice Strong ini. Kata-kata itu yang disampaikan oleh rekan-rekan seperjuangan Jesse. Namun Jesse tetap maju terus!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi karena adanya masalah “penipuan global warming” ini, malah terjadi kolusi diantara pemerintah negara-negara industri maju, pengusaha dan ilmuwan (government, businessman and scientist). Mereka bersatu, untuk menipu! Menipu 7 milyar orang seantero pelosok bumi termasuk semua binatang dan tumbuh-tumbuhan dari puncak gunung hingga di dasar lautan dalam! Termasuk anda tentunya. :p</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka semualah yang membuat teori global warming, yang bertujuan untuk mendapat uang dalam jumlah besar dan pada akhirnya dapat mengontrol dunia. Namun “inti nucleus” tentang kebohongan pemanasan global, tetap ada di tangan Maurice Strong yang kelahiran Kanada ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kalau Al Gore sebagai pemeran utama di panggung tentang teori global warming, maka Maurice Strong adalah sutradara dibalik layar panggung tersebut. Ia bekerja selama puluhan tahun di PBB. Ia juga sebagai pemimpin tentag masalah lingkungan hidup (leader of environmentalist). Ia dulunya juga pernah menjadi Sekjen PBB periode 1972. Dan penggagas konferensi lingkungan hidup pada tahun 1992 di Rio de Janeiro.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Kita semua merupakan satu keluarga besar dan berada di satu rumah, yaitu di bumi ini, jadi kita semua harus saling bersatu untuk mencari solusi dan jalan keluar guna menghadapi efek pemanasan global yang sedang terjadi ini”. (Maurice Strong)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semua yang dikatakannya memang cocok, semua sudah terkonsep dengan pemikiran manusia dan cocok pula dengan semua teori yang ada, hebat!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ia adalah serigala berbulu domba, yang mengatasnamakan lingkungan hidup agar mendapat keuntungan yang tak terkira dan kemudian dapat mengontrol dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maurice Strong juga seorang bilyuner dan pengusaha multi bilyuner minyak dunia. Dia juga menjual-belikan surat izin karbon polusi ke semua perusahaan sedunia jika ada yang ingin tetap membuat polusi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ia juga terlibat skandal di PBB tentang penjualan minyak dunia lalu disubsidikan ke bahan makanan untuk negara yang sedang kelaparan, skandal ini dikenal dengan nama oil-for-food scandal. Lalu diapun berhenti dari PBB dan kemudian pindah dan menetap di Beijing, Cina sejak tahun 2005.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebenarnya, Maurice Strong adalah manusia tanpa negara, karena dia dapat pindah kemana saja dia mau. Namun dia memilih ke Cina, karena disana industri dan pabrik paling banyak dan telah maju. Hal ini membuat tim investigasi semakin sulit untuk menemuinya karena ada di negara lain yang sistimnya termasuk susah untuk diakses.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun tim Jesse tetap terbang ke Cina dan tim berhasil mendekati kediamannya. Namun benar juga dugaan semula, bahwa kediamannya dijaga ketat oleh banyak petugas keamanan dan berlapis. Tak disangka gerak-gerik tim dicurigai dan tim Jesse pun berlari kabur menghindar dari polisi Beijing. Alhasil, mereka tak berhasil tembus untuk menemui Maurice Strong.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di Cina ternyata dia juga berinvestasi ke banyak industri termasuk sebagai pemodal merk mobil Cina, Chery, yang mempunyai market tak hanya di Cina tapi juga di benua Amerika. Mobil ini dapat bersaing dengan mobil lainnya karena harganya yang murah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ternyata, seorang yang dikenal sebagai aktifis lingkungan justru mambuat perusahaan mobil yang pasti mencemari lingkungan dan berdampak mengeluarkan polusi udara dan polusi suara.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu Jesse yang tetap di Amerika pun dikabari tentang hal tersebut. Ia tetap mencari siapa yang pernah dekat dengan Maurice Strong dan menetap di Amerika. Jesse pun dikenalkan dengan seorang bernama George Hunt, seorang environmental whistleblower.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Whistleblower adalah seseorang yang melaporkan perbuatan yang berindikasi tindak pidana atau perbuatan ilegal. Namun dalam kasus yang satu ini berhubungan dengan lingkungan. George Hunt menemui Maurice Strong pada tahun 1987. Pada Kongres PBB pada saat itu mengangkat masalah tentang lingkungan hidup. Dan Maurice Strong mempunyai andil disana dengan semua agenda dan konsepnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi menurutnya, konspirasi global warming ini bukan masalah pencemaran lingkungan akibat karbondioksida atau lainnya, namun hanya karena uang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu uang ini akan digunakan untuk dapat menguasai dunia. Ini bukan masalah hanya menguasai negara ataupun sebuah wilayah, tapi ini masalah agar dapat menguasai dunia secara global, New World Order.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ia juga mendekati para aristocrat dunia terutama di Eropa, yaitu para raja-raja dan ratu-ratu Eropa agar berinvestasi untuk mengambil keuntungan di bidang ligkungan hidup melalui bank-bank besar Eropa. Lalu, Maurice Strong mempunyai rencana untuk membuat bank-bank menjadi satu untuk mengurusi tentang masalah lingkungan hidup dan menglolanya (World Conservation Bank).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari satu bank besar tersebut, maka diusulkan untuk memiliki suatu mata uang sebagai patokannya. Namun mata uang itu harus independen dan bukan mata uang yang telah ada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akhirnya terciptalah mata uang Euro sebagai mata uang tandingan baru bagi semua mata uang di negara se-Eropa dan rakyat Eropa mulai meninggalkan mata uangnya yang asli.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bersatunya mata uang tersebut sebagai salah satu agendanya yang berada dalam satu komando, New World Order bank. Ini belum merupakan monopoli, tapi ini adalah suatu bentuk “kerjasama”. Tapi dalam agenda jangka panjangnya, Maurice Strong berencana untuk mengganti mata uang tandingan Euro, terutama terhadap dollar Amerika.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan itu semua berkat lobbynya di PBB, tempat dimana dia dulunya dibesarkan. Kini skandal tentang global warming ini disebut juga dengan istilah “the Climategate.” (admin, IndoCropCircles.wordpress.com)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“This article was created to wake up dumbed-down Americans, who are (by design), the most brain-washed population in the world!” (me,-writer)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibaVsVrtU84rIbxqIwY9DyxRHjiEh2cgEySZpvwGklUFBJ_9QHmqeO29C6K-x6UOCPydbvIWeBcolTtS343Y28p1_e07ECYZGrR12wIDtIc8kkKerK3Gb6PZHgnCgCbr5VjNtwTgD4U_Y/s1600/jesse+venture.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibaVsVrtU84rIbxqIwY9DyxRHjiEh2cgEySZpvwGklUFBJ_9QHmqeO29C6K-x6UOCPydbvIWeBcolTtS343Y28p1_e07ECYZGrR12wIDtIc8kkKerK3Gb6PZHgnCgCbr5VjNtwTgD4U_Y/s320/jesse+venture.jpg" width="295" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: left;"> Jesse Ventura dan tim investigasi Teori Konspirasi yang dipimpinnya.</span></div>
</div>
SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-39087353906082026472013-01-20T02:00:00.000-08:002013-01-20T02:00:00.314-08:009 kebohongan tentang global warming<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">kebohongan tentang global warming</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Karbondioksida adalah polutan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karbondioksida merupakan gas non-toksik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa yang penting bagi semua kehidupan di bumi. Semua tumbuh-tumbuhan hijau memerlukan karbondioksida untuk proses fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan dan oksigen bagi manusia dan hewan. Dengan meningkatnya karbondioksida maka kecepatan pertumbuhan tanaman juga akan meningkat. Contohnya, meningkatnya konsentrasi karbondioksida di atmosfer dari 325 ppmv (parts per million by volume) pada tahun 1970 menjadi 375 ppmv saat ini, menjadikan hasil panen gandum Australia meningkat selama 30 tahun terakhir, yang merupakan bagian dari pengayaan karbondioksida. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Abad ke 20 merupakan abad terpanas dalam sejarah dan dekade 1990-2000 merupakan yang terpanas</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Konferensi pers atas peluncuran Third Assessment Report oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) menunjukkan grafik temperatur belahan bumi utara dari tahun 1000 sampai 2000, grafik ini dikenal sebagai Mann’s Hockey Stick. Dari tahun 1000-1900 temperatur belahan bumi utara digambarkan mendingin 0.2°C. Dari tahun 1900-2000 temperatur menghangat 0.6°C.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tujuan dari grafik ini untuk meligitimasi klaim bahwa pemanasan pada abad ke-20 merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya; yaitu karena emisi anthropogenik (ulah manusia) karbondioksida; yang menuntut kebijakan dekarbonisasi harus diimplementasikan secepatnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi, periode Medieval Warm Period, dari tahun 800 sampai 1300, periode yang cukup hangat dimana Vikings dapat mendirikan koloni di Greenland yang berlangsung selama 300 tahun, tidak dimasukkan kedalam grafik!!! Periode Little Ice Age dari tahun 1560 sampai 1850 juga dihapus dari grafik ini.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Medieval Warm Period ini merupakan fenomena global. Pada periode ini, Eropa menikmati kemakmuran pertanian dengan melimpahnya makanan dan pesatnya pertumbuhan populasi. Kala itu mereka membuat proses besar dibidang teknologi, penemuan seperti jam mekanik dan kincir angin, pendirian katedral besar, dan pembangunan kota dagang seperti Venice, Amsterdam, dan London. Merupakan suatu ironi bahwa para global warmers harus menghapus era yang luar biasa ini dari kampanye mereka.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Bukti yang menyatakan emisi anthropogenik (ulah manusia) karbondioksida menentukan pemanasan saat ini</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika kita memplotkan temperatur global dan konsentrasi karbondioksida di atmosfer pada periode 1970-2000, kita akan mendapatkan korelasi yang beralasan, dan tampak masuk akal untuk mengatakan bahwa emisi anthropogenik yang menyebabkan pemanasan global. Korelasi yang baik tidak membuktikan sebab akibat antar dua variable, dan yang lebih penting, jika kita memperluas skalanya dan memplotkan konsumsi bahan bakar fosil (yang mewakili emisi anthropogenik) dengan perubahan temperatur dari 1860 sampai 2000, kita akan melihat tidak ada korelasi sama sekali. Perhatikan grafik ini!!!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perhatikan disini temperatur global meningkat dari 1860 sampai 1875, kemudian mendingin sampai 1890, meningkat sampai 1903, turun sampai 1918, dan meningkat drastis sampai 1941-42. Kita lalu mengalami pendinginan yang panjang sampai 1976, tahun dimana Pasific Climate Shift, dan sejak itu temperatur meningkat kira-kira 0.4°C. Tidak ada korelasi antara kurva temperatur dan kurva anthropogenik CO2 selama lebih dari 140 tahun!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Konsensus ilmiah yang menyatakan emisi anthropogenik CO2 telah menyebabkan pemanasan global yang signifikan dan harus segera dibatasi untuk mencegah malapetaka di masa depan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa hari sebelum COP (Conference of the Parties), sebuah pertemuan negara-negara yang meratifikasi UNFCCC (United Nation Framework Convention on Climate Change), yang diselenggarakan di Buenos Aires Desember 2004, Jurnal Science dipublikasikan Dr Naomi Oreskes, professor di University of California di San Diego. Dia mengklaim telah menganalisis abstrak – menggunakan keywords ‘climate change’- dari semua paper ilmiah yang terdaftar pada ISI database pada dekade 1993-2003. Tujuh puluh lima persen dari 928 abstrak yang dia analisis (yaitu 695) masuk kedalam kategori ‘baik secara implisit atau eksplisit menerima pandangan konsensus’. Untuk pertama kalinya bukti empiris menunjukkan kebulatan suara dengan konsensus terhadap emisi anthropogenik pada global warming.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dr Benny Peiser dari John Moores University di Liverpool memutuskan untuk meniru studi ini. Dia menemukan bahwa pencarian pada ISI database menggunakan keyword ‘climate change’ dari tahun 1993-2003 menunjukkan hampir 12.000 paper yang dipublikasikan dipertanyakan. Orekes kemudian mengakui bahwa dia menggunakan keywords ‘global climate change’. Hal ini mengurangi paper yang di-review menjadi 1247 yang mana yang telah diabstrakkan berjumlah 1117.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari 1117 abstrak, hanya 13 (1%) yang secara eksplisit mendukung ‘pandangan konsensus’. Tiga puluh empat abstrak ditolak atau dipertanyakan tentang pandangan bahwa manusia adalah pendorong utama ‘pemanasan selama lebih dari 50 tahun pengamatan’.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orakes mengklaim bahwa ‘tidak ada satupun paper yang menentang [bahwa climate change saat ini alami]. Tapi, 44 paper menekankan bahwa faktor alam memainkan peranan penting ,jika tidak, merupakan kunci dari climate change saat ini.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dr Preiser mengirim surat ke Science untuk memuat hasil investigasinya. Science menolak untuk mempublikasikannya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hendrik Tennekes, ahli fisika turbulen dunia, yang baru pensiun dari Director of Research, Royal Netherlands Meteorological Institute:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kekolotan para ahli climate menyebabkan kesalahpahaman yang disebabkan oleh pembicara, seperti yang dilakukan IPCC, tentang dasar ilmiah Climate Change. Karena itu, saya merespon ideology itu dengan menyatakan bahwa tidak mungkin fisika dapat menghasilkan dasar ilmiah yang dapat diterima secara universal untuk digunakan untuk mengambil kebijakan tentang climate change.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Garth Paltridge dari Australia, ilmuan terkemuka yang telah pensiun dari jabatannya sebagai Director of the Antarctic CRC and IASOS di University of Tasmania, berkomentar:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tiap laporan [IPCC Assessment Report] diutarakan dengan cara tertentu agar tampak lebih meyakinkan dibandingkan laporan terakhir bahwa pemanasan rumah kaca berpotensi menyebabkan bencana kemanusiaan. Keyakinan itu tidak berasal dari cabang ilmu manapun. Tapi itu merupakan fungsi dari betapa kuatnya pernyataan tentang global warming diutarakan tanpa mendapat sanggahan dari komunitas ilmuan. Selama bertahun-tahun, opini dari komunitas itu telah dimanipulasi setidak-tidaknya mendukung secara pasif kampanye untuk mengisolasi – dan tentu saja memperburuk – keraguan ilmiah diluar pusat aktifitas IPCC. Audiens telah diposisikan untuk menerima. Dengan demikian mereka secara bertahap menjadi lebih mudah untuk menjual bencana efek rumah kaca.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Emisi anthropogenik CO2 dan penyebab global warming yang lain bertanggung jawab tidak hanya pada peningkatan temperatur dan kekeringan, tapi juga terhadap meningkatnya badai salju, salju yang tidak pada musimnya, dan cuaca yang membekukan. Mereka juga bertanggung jawab terhadap meningkatnya jumlah angin topan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahun-tahun belakangan ini Amerika Utara, UK, dan Eropa Utara mengalami musim dingin yang parah (tapi tidak separah musim dingin 1946-47), menyebabkan cerita global warming mulai terlihat usang. Sehingga kata ‘climate change’ menggantikan global warming, dan penjelasan diletakkan di awal untuk menjelaskan mengapa peningkatan emisi anthropogenik CO2 dapat menyebabkan musim dingin yang parah dan juga musim panas yang terlalu panas. Puncak kampanye ini adalah film The Day After Tomorrow yang memperlihatkan New York dibanjiri salju dan es ketika global warming memicu datangnya jaman es berikutnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu argumen yang sering dipakai adalah berhentinya arus teluk (Gulf Stream) oleh global warming beserta akibatnya yang menghebohkan seluruh Eropa. Carl Wunsch, Professor of Physical Oceanography pada MIT dan ahli kelautan dunia menyatakan:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Satu-satunya cara untuk menghasilkan sirkulasi laut tanpa arus teluk adalah dengan cara mematikan sistem angin atau menghentikan rotasi bumi, atau keduanya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa bulan lalu (artikel ini dirilis Februari 06) di Florida, Louisiana dan Texas muncul beberapa angin topan besar. Katrina, khususnya, menyebabkan kerusakan yang luar biasa di New Orleans. Sekali lagi para global warmers dengan cepat menyalahkan ini semua pada global warming dan emisi anthropogenik. Swiss Re dan Munich Re adalah dua perusahaan asuransi besar yang melakukan semua yang mereka bisa untuk mendukung argumen yang menyatakan anthropogenik CO2 sebagai biang keladinya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak ada bukti yang mendukung hal ini. Tidak ada korelasi antara kejadian dan keparahan angin topan dengan konsentrasi CO2 di atmosfer. Pembayaran klaim asuransi tentu saja meningkat. Hal ini karena warga Amerika bermigrasi ke daerah selatan yang lebih hangat. Florida mempunyai populasi 20 juta jiwa dan nilai real estate di daerah ini juga tentu ikut meningkat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Karena emisi anthropogenic, es kutub mencair dan permukaan laut meningkat. Peningkatan permukaan air laut dapat menenggelamkan negara-negara yang berada di Pasifik dan Samudra Hindia (gw – wah jg2 indonesia juga)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum pertemuan AP6 di Sydney pada 11-12 Januari 06 (the Asia Pacific Partnership on Clean Developtment and Climate, APPCDC), permintaan perhatian dilakukan oleh perwakilan Pacific Island States. AOSIS (Alliance of Small Island States) mengklaim, karena global warming, permukaan air laut meningkat, pulau-pulau mereka kini berada di bawah permukaan air, dan permintaan khusus kepada Pemerintah Australia adalah untuk memberikan visa permanen kepada warga negara tersebut.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masalahnya adalah tidak ada bukti yang mendukung klaim mereka. The South Pacific Sea Level and Monitoring Project, menemukan tidak adanya bukti kenaikan permukaan air laut.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Morner dan timnya melakukan investigasi yang mendalam pada klaim yang dibuat oleh IPCC bahwa Pulau Maldive di Samudra Hindia beresiko atas kenaikan permukaan air laut yang dipercepat oleh global warming. Dia menemukan bukti kuat bahwa permukaan air laut di pulau Maldive turun selama 30 tahun terakhir, dan dulunya pulau tersebut beserta penghuninya selamat dari peningkatan permukaan air laut. Yang jarang disinggung yaitu bahwa banyak dari pulau ini berada dekat perbatasan lapisan kerak bumi, yang pergerakannya bertanggung jawab atas naik turunnya pulau tersebut terhadap permukaan air laut.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Global warmers berpendapat kenaikan permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es kutub dan oleh karena itu permukaan air laut juga meningkat. Tampaknya para global warmers tidak mengerti bahwa Es Arctic mengapung di laut Arctic, yang menghasilkan perbedaan kecil apakah ini berada pada bentuk es atau bentuk cair. Bentuk es (padat) mempunyai kepadatan 90% dari bentuk cair dan mengapung di dalam air.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kapanpun tayangan tentang kenaikan permukaan air laut muncul di TV, kita melihat gunung es lahir dari retakan lapisan es. Kita tidak melihat salju turun diatas lapisan es Antarctic beberapa ribu meter tingginya di atas permukaan laut dimana temperaturnya jarang sekali berada di atas titik beku. Pengamatan satelit pada lapisan es Greenland menunjukkan penebalan bukan pengurangan, dan lapisan es Antarctic mendekati keseimbangan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7. Kecuali emisi anthropogenik CO2 dikurangi 50-60 persen dari tingkat yang sekarang pada tahun 2050, maka pada tahun 2100 anak cucu kita akan menahan temperatur global antara 1.4 sampai 5.8°C lebih panas dari sekarang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Klaim ini berdasarkan proyeksi yang berasal dari model yang dijalankan oleh computer canggih yang ditujukan untuk mensimulasikan respon atmosfer terhadap perubahan konsentrasi CO2. Klaim bahwa computer dapat melakukan ini dan menghasilkan hasil yang berarti dianggap omong kosong oleh ilmuan dalam bidang mekanika cairan, numeric modelling sistem kompleks, dan dalam bidang iklim.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Misalnya, Hendrik Tennekes, menulis:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">tugas untuk menemukan semua mekanisme umpan balik non linier dalam mikrostruktur keseimbangan radiasi mungkin seperti mencari jarum dalam jerami. Ketaatan buta pada ide miring bahwa model iklim dapat dihasilkan mendekati aslinya melalui simulasi iklim adalah alasan utama mengapa saya tetap skeptis pada climate change. Dari latar belakang saya dalam bidang turbulensi saya menunggu hari hari dimana model iklim akan dijalankan dengan resolusi kurang dari satu kilometer. Masalah ramalan mengerikan dari aliran turbulen kemudian akan menurun pada ilmu iklim sebagai balas dendam.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Reid Bryson, Emeritus Professor di University of Winconsin, dan dianggap oleh banyak ahli klimatologi sebagai ‘bapak klimatologi’ menulis:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebuah model tidak lebih dari pernyataan formal tentang apa yang dipercaya si pembuat model mengenai bagian dunia yang dikerjakannya… mungkin butuh bertahun-tahun sebelum kapasitas pengetahuan manusia dan computer cukup untuk membuat simulasi yang beralasan… model yang digunakan mempunyai kesalahan yang sama, tapi hal ini tidak mengejutkan, karena pada dasarnya model yang satu adalah cloning dari yang lain.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bill Kininmonth dari Australia, direktur dari the National Climate Centre dari tahun 1986 sampai 1998 menulis:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemampuan yang tampak pada computer model untuk mensimulasikan temperatur permukaan global dari abad 20 muncul dengan banyak asumsi dan kelemahan. Walupun IPCC membela diri, tidak mustahil untuk mengisolasi gas rumah kaca anthropogenik sebagai penyebab (atau bahkan penyebab utama) untuk mengamati pemanasan pada dua dan paruh dekade abad 20. Peningkatan glasier gunung sampai pertengahan abad 19, dan keberadaan mereka mundur, menunjuk ke arah proses alam skala besar yang secara sistematis mempengaruhi sistem iklim dalam jangka waktu yang lama. Apakah sistematis proses adalah proses internal iklim atau sebuah akibat dari luar, atau kombinasi keduanya, tidak dapat ditentukan dengan tingkat kepercayaan berapapun berdasarkan data dan alat analisis yang ada. Sudah sewajarnya, respon sensitif dari temperatur bumi terhadap serangan gas rumah kaca tidak dapat diskalakan dengan merekomendasikan kepada besarnya peningkatan temperatur global saat ini dan serangan dari gas rumah kaca anthropogenik seperti yang ditunjukkan dalam simulasi model komputer dari abad ke 20.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8. Penyakit daerah tropis seperti malaria dan Demam Berdarah Dengue akan menyebar ke daerah beriklim sedang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam kebohongannya, klaim yang satu ini mengherankan. Segera setelah IPCC mengeluarkan argumen ini pada tahun 1995, diantara sekian banyak kasus, kasus Oliver Cromwell yang meninggal karena malaria di London pada September 1658 pada periode dingin yang istimewa di Inggris dijadikan alasan. Paul Reiter, mantan Chief of the Entomology Section, Dengue Section, di US Centre for Disease Control and Prevention di San Juan, dan sekarang pada Pasteur Institute di Paris menulis tentang malaria di Inggris dan Eropa Utara selama abad ke 17. Diskusinya tentang malaria memberikan pengetahuan yang sangat menarik tentang resiko hidup di daerah berpaya-paya seperti di daerah Westminster dan di muara pesisir Thames.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Profesor Reiter berkomentar atas diskusi malaria dalam Second Assessment Report-nya IPCC:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Literature ilmiah tentang penyakit yang disebabkan nyamuk sangatlah banyak, namun referensi babnya terbatas pada artikel ringan, banyak yang malah tidak jelas, dan hampir semuanya memberi kesan meningkatnya angka kejadian penyakit ini pada iklim yang menghangat. Kekurangan informasinya tidaklah mengejutkan : belum ada peneliti yang menulis riset paper tentang masalah ini! Lebih lagi, 2 dari penulis yang adalah dokter, telah menghabiskan hampir seluruh karirnya sebagai aktivis lingkungan. [salah satunya telah mempublikasikan artikel ‘profesional’ sebagai ‘ahli’ dalam 32 bidang, mulai dari keracunan merkuri sampai ranjau darat, globalisasi sampai alergi, dan virus West Nile sampai AIDS]</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu penulis yang berkontribusi adalah seorang entomologi, yang juga seorang yang menulis artikel yang tidak jelas tentang DBD dan El Nino, tapi yang paling menarik adalah artikel tentang keefektifan helm pada kecelakaan motor (ditambah satu paper tentang efek telepon seluler pada kesehatan).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Reiter menunjukkan bahwa malaria dan penyakit tropis lainnya membutuhkan kondisi-kondisi tertentu selain temperatur dalam penyebarannya. Contohnya, dia telah menganalisis perbatasan Texas-Meksiko, dimana DBD lazim ditemukan di Meksiko dan jarang di Texas meskipun kondisi lingkungannya mirip. Yang membedakan hanyalah kondisi kehidupannya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9. Mematikan pembangkit listrik tenaga batubara dan menggantinya dengan sumber yang dapat diperbaharui seperti kincir angin dan tenaga matahari(atau bahkan tenaga nuklir) tidak akan menyebabkan kerugian ekonomi</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ahli lingkungan bertahan menolak dampak ekonomi yang disebabkan dekarbonisasi. Di satu pengertian khusus mereka secara teoritis benar. Jika kita semua secara sukarela naik sepeda daripada motor; jika kita mau aliran listrik hanya mengalir di saat angin bertiup saja; jika kita siap untuk tidak memakai pupuk dan traktor lagi; jika kita siap untuk hidup seperti jaman nenek moyang kita dahulu di abad ke 19; kita semua masih dapat bekerja, walaupun bekerja di malam hari akan menjadi sulit karena tidak adanya listrik.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Harga yang harus dibayar Australia jika membuang energy listrik berbasis batubara adalah sebagian besar industri ekspor akan mengalami kematian, yaitu pertambangan, pengolahan metal, pertanian, dan pengolahan makanan, yang membutuhkan energi besar dan menghasilkan untung dari penghematan energy. Energi berbasis batubara di Australia seharga $30-$40 per megawatt jam (MWh). Tenaga nuklir seharga $70-$80 per MWh, dua kali lipatnya. Kincir angin, yang menghasilkan listrik hanya jika angin bertiup, seharga $80-$130 per MWh, dan membutuhkan backup yang dapat diandalkan dan tentu saja menjadi tidak ekonomis. Energy matahari seharga antara $300-$500 per MWh dan tersedia hanya jika matahari bersinar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sejumlah ekonom (di Australia) telah menaiki kereta global warming dalam rangka mempromosikan yang mereka sebut mekanisme pasar untuk mereduksi emisi karbon. Perdagangan emisi merupakan proposal yang murah. Semua rencana kotor ini berbeda-beda di pasaran, misalnya lisensi taksi. Setiap kota besar di Australia mempunyai lisensi yang membatasi jumlah taksi yang beroperasi. Hal ini menciptakan faktor tambahan yang meningkatkan nilai lisensi taksi, dan lisensi ini diperdagangkan dengan total order $250.000. Jika peraturan yang menyatakan pengemudi taksi harus memiliki lisensi dihapuskan, nilai lisensi akan menjadi nol.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lisensi ini menimbulkan pajak yang harus dibayar oleh pengguna taksi. Lisensi emisi untuk pembangkit energi atau kilang minyak akan dijalankan dengan cara yang sama. Yang tidak diketahui adalah seberapa besar pajak pada emisi karbon akan ditetapkan supaya pengguna listrik mau mengurangi konsumsi listrik mereka sampai batas yang ditetapkan. Contoh pengguna listrik besar misalnya peleburan aluminium dan pupuk tanaman, akan memindahkan perusahaan mereka ke negara lain. Perusahaan automobile Australia, yang sudah terancam oleh kompetisi internasional, akan ditutup. Dan efek dominonya akan menyebar ke seluruh ekonomi Australia menyebabkan pengangguran pada sektor industri pada awalnya dan kemudian merambah ke sektor lain (penulis artikel ini dan organisasinya berasal dari Australia).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dampak ekonomi tersebut juga akan berdampak pada politik. Tidak akan ada pemerintah yang memperkenalkan pajak karbon ini yang akan menang di pemilu, sementara itu dampak yang dibawa akan berlangsung lama.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kesimpulan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penipuan global warming telah menjadi peristiwa ilmiah paling luar biasa setelah periode perang. Begitu banyak orang, dan institusi, telah terperangkap dalam jaring ketidakjujuran, terkuasai pikirannya oleh aktivis lingkungan melalui NGO (non government organization) dan manipulasi mereka pada proses-proses IPCC, bahwa integritas ilmiah barat pada kondisi beresiko serius. Pembongkaran jaring ini akan menyebabkan banyak individu kehilangan reputasinya, tapi yang lebih penting, dalam merestrukturisasi institusi-institusi ilmiah yang telah mengikatkan reputasi mereka pada IPCC. Masalah tersebut sekarang menjadi agenda politik.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">By Ray Evans</span><br />
</div>
SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-23689274967602512552013-01-20T01:49:00.001-08:002013-01-20T01:51:10.059-08:00Gunung Bawakareng<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Gunung Bawakaraeng berada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gunung bawakaraeng secara geografis terletak </span><span style="background-color: #f9f9f9; line-height: 16.796875px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pada 119° 56 ‘40″ BT ; 05°19′ 01″ LS.</span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di lereng gunung ini terdapat wilayah ketinggian, Malino, tempat wisata terkenal di Sulawesi Selatan. Secara ekologis gunung ini memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpan air untuk Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Bawakaraeng bagi masyarakat sekitar memiliki arti sendiri. Bawa artinya Mulut, Karaeng artinya Tuhan. Jadi Gunung Bawakaraeng diartikan sebagai Gunung Mulut Tuhan.Penganut sinkretisme di wilayah sekitar gunung ini meyakini Gunung Bawakaraeng sebagai tempat pertemuan para wali. Para penganut keyakinan ini juga menjalankan ibadah haji di puncak Gunung Bawakaraeng setiap musim haji atau bulan Zulhijjah, bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Tepat tanggal 10 Zulhijjah, mereka melakukan salat Idul Adha di puncak Gunung Bawakaraeng atau di puncak Gunung Lompobattang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span><br />
<a name='more'></a><span style="line-height: 16.796875px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bawakaraeng adalah suatu nama / istilah dari bahasa Makassar , yakni ; Bawa memiliki arti ucapan (mulut) dan Karaeng menunjukkan arti yang dihormati / yang dihargai (raja); atau secara harfiah berarti mulut raja; sehingga istilah bawakaraeng secara maknawiah menjelaskan bahwa kehormatan seseorang atau nilai diri (harga diri) seseorang terletak pada ucapannya (mulutnya).</span></span></div>
<div style="line-height: 16.796875px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Hingga saat ini belum ditemukan suatu catatan yang menjelaskan (sejak kapan dan latar belakang) mengenai penempatan nama Bawakaraeng pada sebuah Gunung (yang ada saat ini), meskipun dapat dimengerti bahwa kebiasaan pemberian nama pada suatu tempat, umumnya berdasarkan riwayat kejadiannya. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain Bawakaraeng, terdapat sebutan / predikat lain bagi tempat (Gunung) tersebut, yakni b</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">uttatoayya (dari bahasa Makassar); Butta berarti Tanah; Toa berarti Tua; dan Ayya menunjukkan (kata) sifat; sehingga secara harfiah Buttatoayya berarti Tanah yang memiliki sifat yang Tua; atau secara maknawiah Buttatoayya menegaskan sebagai suatu tempat (yang tinggi) yang dituakan (bukan tua secara geologis) karena telah dipilih / disepakati oleh para wali / para karaeng / kaum suci (Islam) sebagai tempat untuk berdoa (bersembahyang) dan bertemu untuk membicarakan kebaikan. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Predikat sebagai buttatoayya lalu didudukkan pada sebuah gunung yang diberi nama Bawakaraeng. predikat buttatoayya lebih dipahami oleh pelaku tradisi budaya / ritual mistis atau mereka yang sangat mendalami kedudukan Bawakaraeng.</span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;"> Sejak dahulu kala rutinitas ritual haji ke Gunung Bawakaraeng telah ada dalam tradisi masyarakat di Sulawesi Selatan. Tradisi ini telah ada bersamaan dengan dikenalnya persoalan ketuhanan dan agama di Sulawesi Selatan. Namun karena tradisi ini berbeda dengan tradisi haji yang sering dilakukan oleh umat Islam pada umumnya yaitu ke Mekah, maka dalam perjalanannya tradisi ini senantiasa mengalami banyak rintangan. Penganut tradisi haji Bawakaraeng ini terkadang dihujat sebagai musyrik bahkan murtad. Pengikutnya ada yang ditangkap dibawa ke kodim dan dianggap sebagai penganjur tarekat yang menyesatkan. Pada tahun 60-an, tradisi ini dilarang total oleh DI/TII, siapa saja yang kedapatan ke Bawakaraeng dalam rangka acara ritual tertentu atau sekedar ziarah akan ditangkap, bahkan beberapa di antaranya dihukum mati. Dari hasil wawancara dan pengamatan penulis terhadap beberapa penganut paham ini, serta beberapa tokoh masyarakat yang berkompeten mengetahuinya, maka dapat diamati beberapa faktor yang menyebabkan munculnya Haji Bawakaraeng:</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">1. Pengaruh Cerita Mitos Tentang Syekh Yusuf</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Mitos merupakan hal yang selama ini dianggap kumpulan cerita irrasional dan komikal. Mitos yang lahir dalam kebudayaan primitif maupun dalam zaman modern ini sama-sama mengikuti hukum-hukum perkembangan. Mitos lahir dari penggabungan ide-ide yang logis (Pals, 2006: 40). Sebuah mitos dapat menghubungkan peristiwaperistiwa khayalan dengan kisah hidup seorang tokoh, mitos dapat jadi berkembang secara logis di luar permainan kata, dan memberikan pengaruh yang berkelanjutan pada masyarakat yang percaya terhadap tokoh legenda. Dari karakter mitos-mitos seperti inilah yang menjadi faktor dalam menganalisa kepercayaan Bawakaraeng. </span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;"><br /></span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Menurut keterangan Daeng Jarre;</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Sabanarna katte jappa ri Bawakaraeng, nasaba pamminawanganna Tuanta Salamaka Yusuf naniboya barakka’na, anjo Yusuf battupi ri Bawakaraeng nampa lampa ri Makka. </span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;"><br /></span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">bahwa apa yang mereka lakukan ke Gunung Bawakaraeng itu, adalah semata-mata sebagai “peminawangan” yakni ikutan pada tuanta Salamaka atau Syekh Yusuf untuk mendapatkan berkahnya, sebab Yusuf ke Bawakaraeng terlebih dahulu sebelum berangkat ke Mekah.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;"><br /></span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Pada dasarnya penganut paham ini merasa kagum terhadap kehebatan Syekh Yusuf melalui cerita mitologi yang turun-temurun berkembang di tengah masyarakat, sehingga mereka meyakini kebenarannya hingga sekarang dengan mempraktikkan ajaran Syekh Yusuf di Puncak Gunung Bawakaraeng. Mereka yakin bahwa di tempat inilah Syekh Yusuf, wali penyebar Islam di Sulawesi Selatan tinggal bersemayam. Karena itu para pengunjung Gunung Bawakaraeng mendatangi mihrab Syekh Yusuf, karena ketidakmampuan mereka berhaji ke Mekah seperti yang dilakukan oleh Syekh Yusuf. Konon menurut kepercayaan mereka, Syekh Yusuf telah mewakili haji mereka yang sesungguhnya, asalkan ingin berhaji ke Gunung Bawakaraeng.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">2. Keinginan Berhaji dan Sulitnya Sistem Haji</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Haji merupakan salah satu rukun Islam. Sebagai bagian dari ajaran Islam, mekanisme pelaksanaan haji membutuhkan segala bentuk kemampuan yang berkaitan dengan materil dan non materil, kesiapan mental, kesadaran diri, semangat keagamaan, ketulusan hati, perjuangan, dan pengorbanan (Putuhena, 2007: V). Umumnya, seorang bersedia melakukan apa saja demi melaksanakan ibadah ini. Bahkan tidak jarang seseorang rela menjual aset berharganya misalnya; sawah, tanah, kendaraan, perhiasan, dan aset lainnya demi untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Mereka dengan tulus dan ikhlas menunaikan haji yang ritualnya menyerupai rekonstruksi perjalanan para nabi Allah itu. Mereka tidak peduli, apakah setelah kembali mereka masih punya cukup aset untuk menyambung hidup lagi, asalkan sudah pernah menengok kota nabi itu.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;"><br /></span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Konon seseorang bahkan rela berhutang untuk menutupi ongkos naik haji yang sekarang besarannya sekitar Rp 35 juta. Juga tidak jarang terjadi di masyarakat Bugis- Makassar, orang tua membawa anak-anaknya berangkat haji, bahkan meski si anak belum cukup umur. Dengan asumsi bahwa anak-anak yang semuanya sudah bergelar haji, status sosial keluarga itu akan sangat terhormat dalam masyarakatnya, bahkan mendapattempat yang istimewa dalam acara-acara tertentu, misalnya pernikahan, kelahiran dan lain sebagainya. Dengan keinginan yang kuat tersebut, sehingga sebahagian masyarakat Bugis-Makassar khususnya penganut kepercayaan haji Bawakaraeng mencari cara lain yang ditempuh untuk mendapatkan kehormatan ini, misalnya dengan menciptakan ritual tandingan berhaji di puncak Gunung Bawakaraeng oleh sebagian orang Bugi-Makassar, yang didasarkan pada anggapan bahwa pahala dan keafdhalannya dianggap sepadan dengan prosesi yang dilakukan di Mekah dan Medinah. munculnya Haji Bawakaraeng tidak lepas dari semangat mereka yang ingin menunaikan rukun Islam yang ke lima itu. Di samping itu, sulitnya sistem dan prosedur pelaksananaan ibadah haji yang dikelurakan oleh pemerintah Indonesia, sehingga sebagian kalangan mengambil jalan pintas dalam pelaksanaan ibadah haji ini.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;"><br /></span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Berdasar pula pada kisah seorang tukang jahit sepatu Ali al- Muwaffaq yang tidak sempat menunaikan haji ke Mekah karena memberi pertolongan kepada tetangganya yang butuh bantuan, dan Sufi Rabiatul Adawiyah yang tidak melakukan haji di Mekah, tetapi pahala haji mereka diterima di sisi Allah SWT. Inilah yang membuat mereka tertarik dan dijadikan tolok ukur. Oleh karena menunaikan ibadah haji di Mekah memerlukan fisik yang kuat dan perjalanan berat, maka mereka menganalogikan suatu tempat yang mulia</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">yang memerlukan juga suatu perjalanan yang agak berat dan mereka memilih tempatnya</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">yaitu Gunung Bawakaraeng.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">3. Pengaruh Agama Primitif</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">E.B Tylor mendefinisikan agama sebagai keyakinan terhadap sesuatu yang spiritual. Definisi ini dapat diterima dan memiliki kelebihan tersendiri, karena sederhana, gamblang dan memiliki cakupan luas. Lebih jauh Tylor mengemukakan bahwa kita dapat menemukan kemiripan-kemiripan lain dalam setiap agama, namun satu-satunya karakteristik yang dimiliki setiap agama, besar maupun kecil, agama purba maupun modern, adalah keyakinan terhadap roh-roh yang berpikir, berperilaku seperti manusia (Pals, 2006: 41). Inilah asal-usul agama dalam pengertian Tylor dalam teorinya tentang primitive culture dan primitive religion.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;"><br /></span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Berangkat dari asumsi tersebut, agama primitif masih nampak mempengaruhi kepercayaan masyarakat modern pada saat ini. Termasuk masayarakat di Sulawesi Selatan, walaupun Islam telah masuk di wilayah ini sekitar abad ke-17, tetapi masih ada sebahagian praktik kepercayaan masyarakat di daerah ini yang percaya terhadap roh-roh leluhur (animisme). Ada beberapa kelompok penduduk Bugis-Makassar yang walaupun mengaku penganut agama Islam, akan tetapi pada inti kepercayaannya terdapat konsepkonsep kepercayaan leluhur, seperti kepercayaan Tolotang di Sidenreng Rappang yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang disebut Uwa’, dengan konsep dewa tertinggi yang disebut To-Palanroe (Hasse, 2005). Masih terdapat konsep kepercayaan mereka merupakan sisa-sisa kepercayaan pada masa Lagaligo, yaitu zaman pemerintahan rajaraja Bugis-Makassar yang tertua.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">4. Pengaruh Aliran Tarekat</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Aliran tarekat dalam pemahamannya selalu disandarkan pada ajaran tasawuf, yang merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam. Ajaran tasawuf ini mengutamakan kebersihan dan kesucian batin, yang diperlukan untuk sampai pada kebenaran Ilahi, sebagai kebenaran mutlak. Paham tasawuf ini nampak diilhami oleh cara yang ditempuh Nabi Muhammad melakukan khalwat di Gua Hira sebelum menerima wahyu Tuhan. Setelah berkhalwat selama beberapa waktu Nabi Muhammad mencapai kesucian lahir batin, dan ketika itulah datang malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada beliau (Djamas, 1983: 74). Dari kejadian itulah muncul berbagai macam ajaran tasawuf yang dalam pahamnya terwujud ke dalam berbagai aliran tarekat. Di Gunung Bawakaraeng yang berada sebagian besar dalam wilayah kecamatan Tinggi Moncong kabupaten Gowa, terdapat suatu aliran tarekat yang bernama “Barakka Bontolebang dan Barakka Balasuka”.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Di sini dapat dilihat, tradisi naik ke Bawakaraeng bukan hanya dipengaruhi oleh cerita mitos dan agama primitif. Ini dapat terlihat adanya masyarakat dari kalangan Islam yang memahami ajaran tarekat yaitu; Barakka Bontolebang dan Barakka Balasuka yang merupakan salah satu bentuk tarekat yang inti ajarannya sudah banyak diselenggarakan dari aqidah Islam.</span></span></div>
<div style="padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.796875px;">Sekalipun sebagian besar penganut paham ini mengingkari adanya hubungan dengan pengunjung Haji Bawakaraeng, namun yang jelas dapat diketahui bahwa ajaran ini diterima di Gunung Bawakaraeng melalui wali, sehingga tidaklah diherankan bilamana sebagian masyarakat penganut paham ini dapat bertambah yakin atas kemuliaan dan kehebatan Gunung Bawakaraeng dan mereka berusaha untuk senantiasa mengunjungi Gunung Bawakaraeng untuk mendapatkan berkah dan sekaligus melakukan semacam ibadah haji bilamana bertepatan pada raya Idul Adha.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> sumber :</span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">http://rizalabdullahtumcala.blogspot.com</span></span></div>
</div>
SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-52294309108196075152011-03-12T17:53:00.001-08:002013-01-19T00:46:17.741-08:00BAGASI RONGSOKAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 24pt;">TENTANG POLITIK</span><span lang="IN" style="color: red; font-size: 24.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: IN;"> <br />
</span></b><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><br />
</span><b><span lang="IN">Mao Tje Tung<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: 'Book Antiqua', serif; font-size: 10pt;">Buku
ini diterjemahkan menurut <i>Pilihan Tulisan Mao Tje-tung </i>jilid II
dalam bahasa Tiongkok yang diterbitkan pada bulan Agustus 1952 oleh Pustaka
Rakyat, Peking. [PENERBIT]. <i>Dicetak di<b> </b>Republik Rakyat Tiongkok. </i>Ini
adalah sebuah petunjuk dalam Partai yang ditulis oleh Kawan Mao Tje-tung pada
tanggal 25 Desember 1940 atas nama Central Comite Partai Komunis Tiongkok.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Book Antiqua', serif; font-size: 10pt;">Panitia
Penerbit Pilihan Tulisan Mao Tje-tung</span></i><span lang="IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-family: 'Book Antiqua', serif; font-size: 10pt;">Central
Comite Partai Komunis Tiongkok</span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Book Antiqua', serif; font-size: 10pt;"> (PUSTAKA BAHASA
ASING PEKING 1956)</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">
</span><br />
<hr align="center" size="2" width="100%" />
<span lang="IN" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;"></span><br />
<a name='more'></a><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">DALAM keadaan
kampanye anti-Komunis memuncak sekarang ini, politik kita mempunyai arti yang
menentukan. Tetapi di kalangan kader kita, masih banyak yang tidak mengerti,
bahwa politik Partai dewasa ini harus sangat berbeda dengan politik Partai pada
masa Revolusi Agraria. Harus diketahui, bahwa selama masa Perang Melawan Agresi
Jepang, baik dalam keadaan apapun, politik Partai kita yang berupa front
persatuan nasional melawan agresi Jepang itu tetap tidak akan berubah, bahwa
banyak politik dalam masa sepuluh tahun Revolusi Agraria dulu jangan dipakai
begitu saja sekarang. Lebih2 banyak politik yang terlalu kiri pada masa akhir
Revolusi Agraria--karena tidak tahu bahwa revolusi Tiongkok mengandung dua ciri
pokok, yakni sebagai suatu revolusi borjuis demokratis di negeri setengah
jajahan dan bersifat jangka panjang--bukan saja tidak dapat dipakai semuanya
pada masa melawan agresi Jepang sekarang ini, malah salah juga pada waktu itu.
Politik2 itu meliputi yang berikut misalnya: "pengepungan dan
pembasmian" yang kelima kali dari Kuomintang dan perjuangan kontra
"pengepungan dan pembasmian" dari kita yang kelima kali itu dinamakan
perang yang menentukan antara garis revolusioner dengan garis kontra-revolusioner;
pembasmian borjuasi dan tani kaya dari segi ekonomi (memperlakukan borjuasi
dengan politik perburuhan dan politik pajak yang terlalu kiri, membagikan tanah
yang buruk kepada tani kaya); pembasmian tuan tanah dari segi jasmani (tidak
membagikan tanah kepada mereka); terhantamnya kaum intelek; penyelewengan
"Kiri" dalam memberantas anasir kontra-revolusioner; monopoli anggota
Komunis dalam seluruh pekerjaan pemerintahan; haluan Komunis untuk pendidikan
rakyat; politik militer yang terlalu kiri (menyerang kota besar dan menolak
perang gerilya); politik avontur dalam pekerjaan di daerah Putih dan politik
main hantam di lapangan organisasi dalam Partai; dan lain2. Politik yang
terlalu kiri ini merupakan kesalahan oportunisme "Kiri", persis
kebalikan dengan oportunisme Kanan dibawah pimpinan Tjen Tu-siu pada masa akhir
Revolusi Besar Pertama. Pada masa akhir Revolusi Besar Pertama, politik yang
dipakai ialah bersatu dalam segala2nya dan menyangkal perjuangan; sedangkan
pada masa akhir Revolusi Agraria, politik yang dipakai ialah berjuang dalam
segala2nya dan menyangkal persatuan (kecuali dengan massa tani yang pokok);
inilah contoh yang sangat menonjol yang memperlihatkan dua macam politik
ekstrimis. Kedua politik ekstrimis ini mengakibatkan Partai dan revolusi
menanggung kerugian yang besar sekali.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Politik front
persatuan nasional melawan agresi Jepang sekarang ini bukanlah bersatu dalam
segala2nya dan menyangkal perjuangan, juga bukanlah berjuang dalam segala2nya
dan menyangkal persatuan, melainkan memadu persatuan dengan perjuangan.
Konkritnya, politik itu sebagai berikut:</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">1.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Segenap rakyat yang melawan
agresi Jepang itu bersatu (atau segenap buruh, petani, prajurit, pelajar dan
pedagang yang melawan agresi Jepang itu bersatu) untuk menggalang front
persatuan nasional melawan agresi Jepang.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">2.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Politik merdeka dan bebas dalam
front persatuan--harus bersatu, tetapi harus merdeka pula.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">3.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Dilapangan strategi militer,
politik ini berarti perang gerilya yang merdeka dan bebas dibawah kesatuan
strategi; pokoknja perang gerilya, tetapi perang mobil tidak diabaikan juga
jika keadaan menguntungkan.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">4.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Dalam perjuangan menentang
golongan kepala batu yang anti-Komunis, kita mempergunakan pertentangan,
menarik jumlah yang terbesar, menentang jumlah yang terkecil, menghantjurkan
lawan satu demi satu; kita harus beralasan, beruntung dan berbatas.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">5.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">di daerah pendudukan musuh dan di
daerah kekuasaan Kuomintang, politik kita ialah, pada satu pihak, pekerjaan
front persatuan dikembangkan. sedapat2nja, pada lain pihak, bersembunji lagi
berefisiensi; dalam hal organisasi dan perjuangan, kita memakai politik:
bersembunji lagi berefisiensi, bekerja dibawah tanah dalam waktu yang panjang,
menimbun kekuatan, menunggu kesempatan.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">6.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Mengenai hubungan antara berbagai
klas dalam negeri, politik pokok kita ialah, mengembangkan kekuatan progresif,
menarik kekuatan menengah, memencilkan kekuatan kepala batu yang anti-Komunis.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">7.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Dalam menghadapi golongan kepala
batu yang anti-Komunis, kita memakai politik mendua yang revolusioner, yakni
politik bersatu dengan mereka apabila mereka masih dapat melawan agresi Jepang,
dan memencilkan mereka apabila mereka keras2 menentang Komunis. Dalam melawan
agresi Jepang, golongan kepala batu mendua pula sifatnya; kita memakai politik
bersatu dengan mereka apabila mereka masih dapat melawan agresi Jepang, tetapi
kita memakai politik menentang dan memencilkan mereka apabila mereka guncang
(misalnya diam2 bersekongkol dengan agresor Jepang, tidak aktif melawan Wang
Tjing-wéi dan pengkhianat yang lain2). Dalam menentang Komunis, golongan kepala
batu mendua juga sifatnya. Maka politik kita harus juga mendua sifatnya, yakni
kita memakai politik bersatu dengan mereka apabila mereka belum hendak
mematahkan sama sekali tali kerja sama Kuomintang-Komunis, tetapi kita memakai
politik menentang dan memencilkan mereka apabila mereka menjalankan politik
penindasan yang se-wenang2 dan mengadakan serangan militer terhadap Partai kita
dan rakyat. Golongan yang mendua sifatnya ini harus diperbedakan dengan kaum
pengkhianat dan kaum pro-Jepang.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">8.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Malah di kalangan kaum
pengkhianat dan kaum pro-Jepang itu, ada juga anasir yang mendua sifatnya, yang
harus kita hadapi dengan politik mendua juga yang bersifat revolusioner. Ini
berarti, kita memakai politik menghantam dan memencilkan mereka apabila mereka
pro-Jepang, dan memakai politik menarik dan merebut mereka apabila mereka
guncang. Anasir yang mendua sifatnya ini harus diperbedakan dengan pengkhianat
yang tegas, seperti Wang Tjing-wéi,1) Wang Ji-tang2) dan Se Ju-san.3)</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">9.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Pada satu pihak, tuan, tanah
besar dan borjuasi besar yang pro-Jepang dan menentang perlawanan terhadap
agresi Jepang itu harus diperbedakan dengan tuan tanah besar dan borjuasi besar
yang pro-lnggeris-Amerika dan yang setudju dengan perlawanan terhadap agresi
Jepang; pada lain pihak, tuan tanah besar dan borjuasi besar yang mendua
sifatnya, yang setudju dengan perlawanan terhadap agresi Jepang tetapi guncang,
setudju dengan persatuan tetapi menentang Komunis itu harus diperbedakan pula
dengan golongan yang lebih kurang sifat menduanja, seperti borjuasi nasional,
tuan tanah yang sedang dan kecil, <i>sense </i>progresif.4) Berdasarkan
perbedaan inilah politik kita disusun. Berbagai macam politik tersebut semuanya
berdasarkan perbedaan dalam hubungan klas itu.</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">10.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Demikian juga
terhadap imperialis. Meskipun Partai Komunis menentang imperialis manapun,
tetapi, pada satu pihak, imperialis Jepang yang sedang menyerang Tiongkok itu
harus diperbedakan dengan imperialis yang lain2 yang sekarang tidak menyerang
Tiongkok; pada lain pihak, imperialis Jerman dan Italia yang bersekutu dengan
Jepang dan mengakui "Mantjoukuo" itu harus diperbedakan pula dengan
imperialis Inggeris dan Amerika yang bertentangan dengan Jepang. Lagi pula,
Inggeris dan Amerika yang dulu menganut politik Munchen di Timur Djauh sehingga
merugikan perlawanan Tiongkok terhadap agresi Jepang itu, harus diperbedakan
dengan Inggeris dan Amerika yang sekarang melepaskan politik tadi dan mengubah
pendiriannja dengan menyokong perlawanan Tiongkok terhadap agresi Jepang.
Prinsip taktik kita tetaplah mempergunakan pertentangan, menarik jumlah yang
terbesar, menentang jumlah yang terkecil, menghantjurkan lawan satu demi satu.
Dalam hal politik luar negeri, kita berbeda dengan Kuomintang. Bagi Kuomintang,
"musuh hanya satu, yang lain semuanya teman"; pada lahirnya, ia
memperlakukan semua negeri sama rata kecuali Jepang, sebenarnya ia pro-lnggeris
dan pro Amerika. Bagi kita, harus tampak perbedaannya: pertama, Soviet Uni
berbeda dengan negeri2 kapitalis; kedua, Inggeris dan Amerika berbeda dengan
Jerman dan Italia; ketiga, rakyat Inggeris dan Amerika berbeda dengan
pemerintah imperialis Inggeris dan Amerika; keempat, politik Inggeris-Amerika
pada masa Munchen di Timur Djauh berbeda dengan politik mereka dewasa ini.
Berdasarkan perbedaan inilah politik kita disusun. Garis asasi kita berbeda
dengan garis asasi Kuomintang: kita menggunakan bantuan luar sedapat2nya dengan
berpegang keras pada prinsip berperang dengan merdeka dan hidup atas usaha
sendiri, tidak seperti Kuomintang yang bergantung pada bantuan luar dan
bernaung dibawah blok imperialis manapun dengan melepaskan prinsip itu.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Banyak kader
di dalam Partai berpandangan berat sebelah mengenai soal taktik sehingga
menyeleweng kekiri atau kanan. Itu hanya dapat diatasi apabila mereka diharuskan
mengerti perubahan dan perkembangan politik Partai dahulu dan sekarang secara
lengkap dan sistematis. Pada dewasa ini, bahaja yang utama yang mengatjau dalam
Partai tetap ialah pandangan terlalu kiri. di daerah kekuasaan Kuomintang,
banyak orang tidak dapat dengan sungguh2 menjalankan politik2 bersembunji lagi
berefisiensi, bekerja dibawah tanah dalam waktu yang panjang, menimbun
kekuatan, menunggu kesempatan, karena politik anti-Komunis daripada Kuomintang
itu dipandang mereka tidak hebat; disamping itu, ada pula banyak orang yang
tidak dapat menjalankan politik mengembangkan pekerjaan front persatuan, karena
Kuomintang dipandang mereka busuk seluruhnja begitu saja, sehingga mereka
kehilangan akal sama sekali. Keadaan demikian terdapat juga di daerah pendudukan
Jepang.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Pandangan
kanan yang dulu pernah berpengaruh sehebat-hebatnya di daerah kekuasaan
Kuomintang dan diberbagai daerah basis anti agresi Jepang, sekarang sudah
diatasi pada pokoknja. Pandangan itu sebagai berikut: karena hanya tahu bersatu
tetapi tidak tahu berjuang, dan karena terlampau tinggi menilai ketegasan
Kuomintang melawan agresi Jepang, maka telah mengaburkan perbedaan prinsipiil
antara Kuomintang dengan Partai Komunis, menyangkal politik merdeka dan bebas
dalam front persatuan, me-nurut2i tuan tanah besar dan borjuasi besar,
menurut-nuruti Kuomintang, sehingga mau mengikat tangan sendiri, tidak berani
leluasa mengembangkan kekuatan revolusioner yang melawan agresi Jepang dan
tidak berani tegas2 melawan politik Kuomintang yang menentang dan membatasi
Komunis itu. Tetapi, sejak musim dingin tahun 1939, disana sini telah terdjadi
penyelewengan terlalu kiri yang disebabkan karena Kuomintang mengadakan
pergeseran anti-Komunis dan kita mengadakan perjuangan membela diri. Meskipun
penyelewengan ini ada dibetulkan, tetapi masih belum seluruhnja, dan masih
tampak dalam politik2 yang konkrit di banyak tempat. Maka, mempelajari dan
menyelesaikan politik2 yang konkrit itu sangat perlu sekarang.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Tentang
politik2 yang konkrit itu, telah ber-turut2 diberikan petunjuk oleh<b> </b>Central
Comite, disini hanya beberapa saja yang kita tunjukkan dalam garis besar.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI
SUSUNAN KEKUASAAN POLITIK. Harus tegas dijalankan "sistem tiga tiga"
-- orang Komunis hanya merupakan sepertiga dari jumlah anggota dalam badan
kekuasaan politik, untuk menarik orang bukan Komunis yang besar jumlahnya itu
duduk di dalamnya. Di-daerah2 seperti bagian utara Propinsi Tjiangsu yang baru
mulai ditegakkan kekuasaan politik demokratis anti agresi Jepang, jumlah orang
Komunis yang duduk dalam kekuasaan politik malah boleh kurang daripada
sepertiga. Wakil borjuasi kecil, borjuasi nasional dan <i>sense </i>progresif,
yang semuanya tidak giat anti-Komunis itu harus ditarik ke dalam badan2
pemerintahan maupun dalam badan2 perwakilan rakyat; orang Kuomintang yang tidak
anti-Komunis itu harus diperkenankan duduk di dalamnya. Boleh juga
diperkenankan sejumlah kecil anasir kanan duduk dalam badan perwakilan rakyat.
Jangan sekali2 sampai Partai kita memborong segala sesuatu. Kita hanya
merusakkan kediktatoran borjuasi komprador besar dan tuan tanah besar, dan
bukan menggantinya dengan kediktatoran satu partai dari Partai Komunis.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI
POLITIK PERBURUHAN. Kegiatan buruh melawan agresi Jepang dapat dibangkitkan
hanya apabila penghidupan mereka diperbaiki. Tetapi penyelewengan terlalu kiri
harus dielakkan; jangan terlampau banyak menambah upah dan mengurangkan jam
kerja. Dalam keadaan Tiongkok sekarang, sistem kerja delapan jam masih sukar
diratakan. Dalam cabang produksi yang tertentu, sistem kerja sepuluh jam masih
harus diijinkan. Untuk cabang produksi yang lain2, jam kerja harus ditentukan
sesuai dengan keadaannya. Sesudah diikat kontrak antara buruh dan majikan,
buruh harus mentaati disiplin kerja dan harus memungkinkan si kapitalis
memperoleh keuntungan. Kalau tidak, pabrik akan gulung tikar, dan ini bukan
saja tidak menguntungkan usaha melawan agresi Jepang, malah mencelakakan buruh
sendiri juga. Lebih2 jangan kita ajukan tuntutan yang terlampau tinggi dalam
memperbaiki penghidupan dan menaikkan upah kaum buruh didesa, kalau tidak,
petani akan keberatan, buruh akan<b> </b>menganggur dan produksi akan merosot.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI
POLITIK AGRARIA. Harus diterangkan kepada anggota Partai dan petani, bahwa
sekarang bukanlah waktu menjalankan revolusi agraria sampai urat akarnya, dan
cara yang dipakai pada masa Revolusi Agraria dahulu tidak dapat dipakai lagi
sekarang. Politik sekarang ialah, pada satu pihak, tuan tanah diharuskan
menurunkan sewa tanah dan bunga, dengan demikian barulah kegiatan massa tani
yang pokok untuk melawan agresi Jepang dapat dibangkitkan, tetapi penurunan itu
jangan terlampau banyak juga. Pemungutan sewa tanah pada umumnja berdasarkan
prinsip menurunkan sewa tanah 25%. Apabila massa menuntut persentase itu
dinaikkan, boleh diambil perbandingan 60% atau 70%<b> </b>untuk petani
sedangkan 40% atau 30% itu untuk tuan tanah, tetapi batas ini jangan dilampaui.
Penurunan bunga itu jangan sampai memustahilkan pelaksanaan utang-piutang dalam
masyarakat. Pada lain pihak, petani diharuskan membajar sewa tanah dan bunga,
sedangkan tuan tanah tetap memiliki tanahnya dan harta bendanja yang lain.
Janganlah bunga diturunkan sampai petani tidak mungkin mendapat pinjaman,
janganlah utang petani yang lama itu dibereskan sampai tanahnya yang digadaikan
kepada tuan tanah itu diambil kembali dengan cuma2.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI
POLITIK PAJAK. Pajak harus dibajar menurut penghasilan. Selain orang yang
paling miskin yang harus dibebaskan dari pajak, semua rakyat yang mempunyai
penghasilan, yakni lebih dari 80% penduduk termasuk buruh dan petani, harus
memikul pajak negara. Beban itu tidak patut dipikulkan seluruhnja kepada tuan
tanah dan kapitalis. Cara menjamin perbekalan tentara dengan menangkapi orang
dan mendendanja itu harus dilarang. Tentang cara memungut pajak itu, sebelum
kita menetapkan cara yang baru yang lebih cocok, cara lama daripada Kuomintang
boleh dipakai dengan disertai perbaikan yang selayaknya.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI POLITIK
MEMBERANTAS AGEN MUSUH. Harus tegas ditindas pengkhianat dan anasir
anti-Komunis yang keras kepala. Kalau tidak demikian, kekuatan revolusioner
yang melawan agresi Jepang tidak dapat dibela. Tetapi, jangan se-kali2
terlampau banyak membunuh orang, jangan se-kali2 sampai kena orang yang tidak
bersalah. Harus bermurah hati dalam memperlakukan anasir yang guncang di
kalangan kaum reaksioner dan anasir yang mengikuti kaum reaksioner karena
terantjam itu. Dalam memperlakukan pendjahat siapa saja, hukuman siksa harus
dihapuskan dengan tegas; yang diutamakan ialah bukti dan jangan pertjaja begitu
saja kepada pengakuan. Harus dipakai politik melepaskan semua tawanan dari
tentara musuh, tentara boneka dan tentara anti-Komunis, kecuali orang yang
sangat dikutuki massa, yang mesti dijatuhi hukuman mati dengan persetudjuan
pihak atasan pula. Dari tawanan itu, harus ditarik sebanyak2nya orang yang
sedikit banyak bersifat revolusioner, yang masuk tentara reaksioner karena
terpaksa, supaya bekerja dalam tentara kita, sedangkan yang lain-lainnya
dilepaskan semua. Apabila mereka tertawan lagi, dilepaskan lagi; janganlah
mereka dihina, janganlah uang dan barang mereka diambil dan janganlah mereka
disuruh mengaku salah, melainkan harus diperlakukan dengan tulus ikhlas dan
ramah-tamah semuanya. Politik ini harus dipakai dalam memperlakukan mereka,
biar betapa reaksioner mereka itu. Ini sangat berguna akan memencilkan kubu
reaksioner. Kepada pengkhianat Partai, kecuali yang sangat terkukuk
kejahatannya, hendaknya diberikan kesernpatan untuk membarui dirinja, dengan
syarat dia tidak akan menentang Komunis lagi. Kalau dia bisa kembali mengikuti
revolusi, dia masih boleh diterima, tetapi tidak diperkenankan masuk Partai
lagi. Janganlah orang informasi Kuomintang yang biasa itu disamakan dengan
mata2 Jepang dan pengkhianat, melainkan harus diperbedakan sifat kedua-duanya
itu dan diperlakukan berlain2an. Keadaan kacau-balau seperti instansi atau
organisasi mana saja boleh menangkap orang itu harus dilenjapkan; untuk
menegakkan ketertiban revolusioner supaya melawan agresi Jepang, harus
ditentukan, bahwa hanya instansi kehakiman dan instansi keamanan pemerintah
saja yang berhak menangkap pendjahat, sedangkan tentara hanya berhak demikian
dalam waktu perang saja.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI HAK
RAKYAT. Harus ditetapkan, bahwa semua tuan tanah dan kapitalis yang tidak
menentang perlawanan terhadap agresi Jepang itu, sama dengan buruh dan petani
mempunyai kebebasan pribadi, berhak atas harta bendanja, berhak memilih,
mempunyai kebebasan berbicara, bersidang, mendirikan perkumpulan, berpikir dan
menganut kepercayaan. Pemerintah hanya mengawasi anasir yang mengadakan sabot
dan pemberontakan di daerah basis kita, sedangkan yang lain dilindungi
semuanya, tidak diganggu.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI<b> </b>POLITIK
EKONOMI. Industri, pertanian dan perdagangan harus dikembangkan dengan giat.
Kaum kapitalis daerah2 lain yang bersedia membuka perusahaan industri di daerah
basis anti agresi Jepang ini harus ditarik. Perusahaan partikelir itu harus
diberikan dorongan, sedang perusahaan negara hendaknya dipandang sebagai
sebagian saja dari segenap perusahaan. Semua ini dimaksudkan untuk mencukupi
kebutuhan kita atas usaha sendiri. Perusahaan apa saja yang berguna itu harus
didjaga jangan sampai mengalami kerusakan. Politik bea dan politik moneter
harus sesuai dan bukan berlawanan dengan garis pokok tentang pengembangan
pertanian, industri dan perdagangan. Menyusun ekonomi diberbagai daerah basis
dengan sungguh2, teliti dan bukan dengan sembarangan, supaya mencukupi
kebutuhan kita atas usaha sendiri - inilah mata rantai pokok untuk
mempertahankan daerah basis dalam jangka panjang.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI
POLITIK KEBUDAJAAN DAN PENDIDIKAN<b>. </b>Pokoknja ialah, rasa harga diri
nasional di kalangan massa rakyat, serta pengetahuan dan ketjakapan mereka
melawan agresi Jepang, harus ditingkatkan dan diratakan. Ahli pendidikan,
pekerja kebudajaan, wartawan, sarjana dan ahli tehnik yang liberal dari
kalangan borjuasi harus diperkenankan datang kedaerah basis untuk bekerja sama
dengan kita, membuka sekolah, menerbitkan surat kabar dan menjalankan pekerjaan
yang lain2. Semua anasir intelek yang agak aktif melawan Jepang harus ditarik
masuk sekolah kita, diberikan latihan dalam jangka pendek, lalu disuruh turut
dalam pekerjaan tentara, pemerintah dan sosial; mereka harus diterima dengan
tidak segan2, diberikan tugas dan diangkat dengan tidak segan2. Jangan takut
ini takut itu, atau takut anasir reaksioner akan menyelundup. Dengan tak
terelakkan beberapa anasir semacam itu akan menyelundup, tetapi ada cukup waktu
untuk menyikat mereka dalam proses pelajaran dan pekerjaan. Di setiap daerah
basis, harus didirikan percetakan, diterbitkan buku dan surat kabar, didirikan
instansi pembagi dan pengantar. di setiap daerah basis, sedapat mungkin harus
dibuka sekolah kader yang besar2, makin besar dan banyak, makin baik.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">MENGENAI
POLITIK MILITER. Tentara Route Ke-8 dan Tentara Ke-4 Baru harus diperkembang
sedapat2nya, karena kedua2 ini adalah kekuatan bersenjata rakyat Tiongkok yang
paling boleh dipercayai dalam mengkonsekwenkan perlawanan nasional terhadap
agresi Jepang. Terhadap tentara Kuomintang, kita harus tetap mengambil politik
"jika kita tidak diserang, kita tidak akan menyerang", dan
sedapat2nya berusaha bersahabat dengan mereka. Opsir2 Kuomintang dan Opsir2 tak
berpartai yang bersimpati kepada kita itu harus ditarik sedapat mungkin ke
dalam Tentara Route Ke-8 dan Tentara Ke-4 Baru, untuk memperkuat pembangunan
tentara kita. Keadaan anggota Komunis menguasai segala2nya dalam tentara kita
dengan jumlah yang terbanyak, harus diubah juga sekarang. Tentu, "sistem
tiga tiga" tidak harus dipraktekkan dalam induk tentara kita, tetapi, asal
hegemoni tentara tetap dipegang oleh Partai kita (ini tetap perlu, tidak boleh
dilanggar), tak usahlah kita takut menarik simpatisan itu sebanyak2nya untuk
turut serta dalam pembangunan tentara dilapangan militer dan tehnik. Pada
dewasa ini, dasar Partai dan tentara kita dilapangan ideologi dan organisasi
sudah terletak sekokoh-kokohnya, maka usaha menarik simpatisan (tentu bukan
penyabot) sebanyak2nya itu bukan saja tidak berbahaya, malah tidak dapat
ditiadakan untuk memperoleh simpati seluruh rakyat dari memperluas kekuatan
revolusioner. Itulah sebabnya mengapa politik ini politik yang perlu.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;">Berbagai
prinsip taktik dalam front persatuan dan politik2 konkrit yang ditetapkan
berdasarkan prinsip ini sebagaimana yang dinyatakan tadi, harus dipraktekkan
setegas-tegasnya oleh seluruh Partai. Oleh karena pada saat sekarang ini,
agresor Jepang memperhebat agresinja terhadap Tiongkok, tuan tanah besar dan
borjuasi besar dalam negeri menjalankan politik penindasan yang se-wenang2 dan
melancarkan serangan militer yang semuanya anti-Komunis dan antirakyat, maka
hanya dergan mempraktekkan prinsip2 taktik dan politik2 konkrit sebagai
tersebut diatas barulah dapat kita mengkonsekwenkan perlawanan terhadap agresi
Jepang, mengembangkan front persatuan, mentjapai simpati rakyat seluruh negeri
dan mendatangkan perubahan situasi yang menguntungkan. Tetapi, dalam
membetulkan kesalahan, kita harus bertindak selangkah demi selangkah, tidak
boleh terlalu tergesa2, sehingga mengakibatkan hal2 yang tidak baik seperti:
kader tidak senang, massa curiga, tuan tanah melancarkan serangan balas dan
lain2.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<u><span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 7.5pt;">Catatan:</span></u><u><span lang="IN"><o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 7.5pt;">1) Seorang
kepala golongan pro-Jepang dalam Kuomintang. Sejak tahun 1931 ia selalu
menganjurkan kompromi dengan imperialis Jepang. Pada bulan Desember 1938, ia
meninggalkan Tjungtjing dan menyerah kepada agresor Jepang, dan kemudian
membentuk pemerintah boneka di Nantjing.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 7.5pt;">2) Seorang
birokrat besar dalam jaman Raja Perang Utara, juga seorang pengkhianat
pro-Jepang. Ia dipakai oleh Tjiang Kai-sék sesudah Peristiwa Tiongkok Utara
pada tahun 1935. Pada tahun 1938, ia menjadi boneka agresor Jepang di Tiongkok
Utara dan dijadikan ketua "Komite Administrasi Tiongkok Utara".</span><span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 7.5pt;">3) Seorang
bunglon di kalangan raja perang Kuomintang. Sesudah Perang Melawan Agresi
Jepang meletus, ia menjadi panglima Grup Tentara Ke-10 Kuomintang dan bersekutu
terutamanja dengan tentara Jepang di bagian selatan Propinsi Hepéi untuk
menyerang Tentara Route Ke-8, merusakkan kekuasaan politik demokratis anti
agresi Jepang, membunuh anggota2 Komunis dan orang2 progresif.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 7.5pt;">4)<i> Sen</i>
ialah ikat pinggang yang dipakai oleh pamong praja pada jaman dulu, arti
kiasannya orang yang pernah menjadi pamong praja; <i>se</i> ialah ningrat kecil
yang tidak menjadi pamong praja dalam masyarakat feodal, arti kiasannja orang
yang<b> </b>tahu baca. Dari itu, golongan klas berkuasa yang tidak duduk dalam
pemerintah biasanya dinamakan <i>sense</i>. <i>Sense </i>progresif dimaksudkan
sebagai golongan <i>sense</i> yang condong kepada perlawanan terhadap agresi
Jepang. </span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-36022073422427215622011-03-12T17:52:00.001-08:002013-01-20T00:59:00.204-08:00PARAMOUNT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
nama-nama asli gunung di indonesia dalam bahasa sansekerta<br />
<ul>
<li>Bromo = Bromo (tetap)</li>
<li>Cikuray = Prawitra</li>
<li>Ciremai = Indrakila</li>
<li>Dieng = Sang Hyang</li>
<li>Galunggung = Kendyaga</li>
<li>Gede = Katong</li>
<li>Gunung Karang = Nisada</li>
<li>Kawi = Kawi (tetap)</li>
<li>Kelud = Kampud</li>
<li><a name='more'></a>Lawu = Mahendra</li>
<li>Merbabu = Limohan</li>
<li>Muria = Retawu</li>
<li>Papandayan = Gn Danghyang</li>
<li>Penanggungan = Penanggunangan (tetap)</li>
<li>Perahu = Baito</li>
<li>Pulosari = Pulosari (tetap)</li>
<li>Raung, dan gunung-gunung didekat gunung Raung Jawa Timur dulunya adalah gunung Semeru yg asli</li>
<li>Salak = Sapto Argo</li>
<li>Slamet = Jamurdipa</li>
<li>Semeru (yang sekarang) = Salaka</li>
<li>Sumbing = Sungging</li>
<li>Sundoro = Sundoro (tetap)</li>
<li>Toba = Kelasa</li>
<li>Ungaran = Sakya</li>
<li>Welirang = Gora</li>
<li>Wilis = Pawinihan </li>
</ul>
sumber : www.IndoCropCirles.wordpres.com<br />
<br />
<br /></div>
SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2758318747173056351.post-29159820645322407362011-03-12T17:50:00.000-08:002013-01-20T02:25:22.706-08:00Pancasila ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Burung garuda yang digantungi perisai itu ialah lambang tenaga pembangun. Dikenal dalam peradaban Nusantara, mitos yang dilukiskan di Candi Dieng, Prambanan, dan Panataran. Ada kalanya dengan memakai gambaran berupa manusia dengan berparuh burung dan bersayap, sebagaimana di Dieng yang sangat mirip dengan gambaran dewa Horus di Mesir. Kemudian di Candi Prambanan dan Sukuh rupanya seperti burung dengan paruh panjang yang melambangkan proses perjalanan kepada keabadian.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<img alt="perisai-garuda" height="118" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/perisai-garuda.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: left; margin-right: 10px; padding: 4px;" width="98" /><img alt="baphomet" height="118" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/baphomet.gif" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: right; margin-left: 10px; padding: 4px;" width="98" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meskipun rupanya agak berbeda, tetapi ide dan konsepnya sama dengan mitos burung Phoenix yang menjadi salah satu dari sekian banyak simbol Freemasonry. Sedangkan untuk bendera negara yang terdiri dari merah-putih, oleh penyuka teori-teori<em>secret society, symbology, elite system</em>, dan sebagainya, merah-putih merupakan alegori mistik lambang papan catur hitam-putih dalam tradisi Freemason yang ide dasarnya diambil dari<em>floor checkered</em>. Bentuk alegori lainnya seperti biru-putih pada bendera Israel. Dan masih banyak lagi hidangan permainan simbol semacam ini, terutama yang diperuntukkan bagi Indonesia dan pondasi-pondasi negaranya.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gerakan pemuda seperti Boedi Oetomo atau perkumpulan Jong dari berbagai propinsi, sejatinya adalah senjata kelompok Freemason atau dalam bahasa Belanda Vrijmetselarij yang turut berperan dalam proses kemerdekaan Indonesia, di mana kemerdekaan Indonesia sendiri bukanlah karena murni berdasarkan ide kemerdekaan yang dicantumkan dalam Pembukaan UUD 45. Melainkan atas gagasan untuk menjadikan Indonesia sebagai lahan perah bagi kepentingan Freemason. Mengapa? Karena sejumlah tokoh bangsa adalah anggota perkumpulan tersebut.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<img alt="garuda-pancasila3-" height="128" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/garuda-pancasila3-.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: left; margin-right: 10px; padding: 4px;" width="250" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Monsterverbond adalah kelompok elit dalam VOC yang terdiri dari tiga pilar seperti disimbolkan dalam lambang mason. Dua pilar utama yang melambangkan pilar Jachin dan Boaz adalah gerbang menuju pilar selanjutnya dalam simbol kuil Solomon yang disebut altar batu. Monsterverbond dalam VOC digerakkan oleh dua orang asing dan seorang pribumi. Sejatinya Monsterverbond yang menjadi elit penggerak dalam VOC adalah bagian dari kelompok Freemasonry atau Vrijmetselarij. Dalam sejarah Indonesia pola ini terus menerus dipertahankan. Oleh karena itu banyak tokoh-tokoh di era awal kemerdekaan Indonesia juga masuk dalam kelompok Freemasonry ini, dan tanpa pernah ditulis di buku-buku sejarah sekolahan, merupakan rekanan dengan tokoh-tokoh VOC.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<img alt="garuda-pancasila3" height="128" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/garuda-pancasila3.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: right; margin-left: 10px; padding: 4px;" width="250" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perisai pada dada Garuda serupa dengan perisai-perisai di beberapa negara yang dikendalikan oleh Freemason, seperti contohnya Inggris. Atau jauh ke belakang sama halnya dengan lambang Ksatria Templar yang kerap diasosiakan dengan pemuja setan yang menyembah Dajjal. Lambang bintang lima di dada Garuda adalah simbol kepala Baphomet, kambing jantan jelmaan iblis. Sengaja ditaruh terbalik untuk mengaburkan bintang pentagram tersebut. Adapun lambang rantai merupakan simbol untuk garis darah (<em>bloodline</em>) kelompok Illuminati atau sejenisnya yang menjaga (gatekeeper) keberlangsungan gerakan Freemason. Pohon Beringin adalah simbol pohon </span><img alt="garuda-pancasila2" height="128" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/garuda-pancasila2.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: left; margin-right: 10px; padding: 4px;" width="250" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sephiroth dalam tradisi mistik Kabbalah. Kepala Banteng adalah simbol sapi Samiri yang menjadi sesembahan orang Yahudi ketika Moses meninggalkannya. Dan terakhir adalah padi dan kapas yang tidak ada bedanya dengan zaitun dan gandum yang digenggam Elang Amerika Serikat, simbol kesuburan atau sumber kehidupan utama kehidupan manusia yang dijadikan lahan perah, atau sumber daya yang harus dihisap dan dikendalikan oleh Freemason. Intinya adalah Garuda Pancasila dianggap murni representasi simbol-simbol Freemason, Knight Templar, Illuminati, dan sebagainya yang dianggap sebagai pengikut Dajjal.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berikut di atas adalah sebagian kecil dari tudingan kelompok-kelompok penggemar teori konspirasi seputar Freemasonry, Illuminati, Anti-Kristus, dan sebagainya. Kalau di Indonesia fenomena semacam ini kadang dikaitkan dengan propaganda meninggalkan bentuk negara dan sistem pemerintahan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, sambil </span><img alt="garuda-pancasila2-" height="128" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/garuda-pancasila2-.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: right; margin-left: 10px; padding: 4px;" width="250" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">mengelukan serta mengusung ideologi Negara Islam. Entah dengan berkedok organisasi dan atas nama apapun, yang telah banyak disebarluaskan di Indonesia. Karena mereka berpendapat bahwa cengkraman Freemason di Indonesia begitu kuat, saking kuatnya telah menghapuskan 7 kata sakral dari Piagam Jakarta sebagai cikal bakal Pancasila, dan menjadikan Pancasila sebagai poros ideologi sekuler utama untuk Indonesia. Termasuk dengan bentuk NKRI yang telah final ini ialah hasil rekayasa kesesatan yang sangat gamblang.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<img alt="berdiri-khalifah" height="206" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/berdiri-khalifah.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: left; margin-right: 10px; padding: 4px;" width="156" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi kalau melihat tradisi besarnya adalah adanya pertarungan global antara berbagai macam kepentingan, atau kasarnya mirip era perang dingin antara blok Timur dan Barat dahulu. Demikian pula saat ini, macam-macam kepentingan saling bersaing, yang satunya mengimpikan Tatanan Dunia Baru yang mengacu kepada <em>Novus Ordo Seclorum</em>, sedangkan yang lain menegakkan sistem Kekhalifahan dunia. Sementara orang-orang Indonesia berada di posisi tradisi kecil yang selalu diombang-ambingkan oleh corong-corong kepentingan itu melalui berbagai media. Ada televisi, radio, buku, internet, dan lain-lain.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<img alt="pierre-bourdieu1" height="128" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/pierre-bourdieu1.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: right; margin-left: 10px; padding: 4px;" width="113" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persis seperti diutarakan oleh <em>Pierre Bourdieu</em> bahwa ruang publik merupakan arena atau wadah produksi kultural. Di dalam suatu arena ada modal (<em>capital</em>) yang digunakan para agen, aktor atau pelaku.<em>Capital</em> tidak selalu identik dengan modal berupa material. Tapi bisa berbentuk kemampuan tertentu yang dimiliki agen, seperti kemampuan intelektual atau kemampuan menulis. Jika agen memiliki capital yang besar sesuai dengan hukum dan kultural arenanya, maka ia akan dapat lebih unggul dibandingkan lainnya. Dalam pertemuan antara satu agen dengan agen yang lain, terdapat istilah yang disebut arena. Arena pun bermacam-macam. Bourdieu menyebutkan beberapa arena dalam penjelasannya yaitu arena ekonomi, pendidikan, politik, dan kultural.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<img alt="melucci" height="128" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/melucci.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: left; margin-right: 10px; padding: 4px;" width="113" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam pandangan <em>Alberto Melucci</em><em>,</em> konflik di abad ke-21 ini banyak disebabkan oleh aktor-aktor yang saling memerebutkan kontrol dalam domain publik maupun privat. Dan senjata paling ampuh adalah penggunaan <em>cultural codes</em>, sistem tanda, produksi informasi, atau apa yang disebut sebagai kuasa simbolik dalam istilah Bourdieu. Dengan carut marutnya pertarungan sistem tanda ini, <em>Baudrillard</em>mengindikasikan bahwa manusia telah memasuki kondisi hiperrealitas. Implikasinya kalau mau ditarik pada ranah mikro ke dalam sebuah negara semisal Indonesia, atau lebih spesifik rakyat Indonesia, yakni seperti yang kita saksikan sekarang ini; situasi politik yang penuh dengan kegamangan. Contohnya adalah kita masih sibuk membicarakan persoalan bentuk negara, dasar negara, lambang negara dan sebagainya.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em><img alt="baudrillard1" height="128" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/baudrillard1.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); float: right; margin-left: 10px; padding: 4px;" width="113" />So what?</em> Apakah rakyat negeri ini akan terus mau diombang-ambingkan dalam sebuah simulasi realitas yang penuh pertarungan sistem tanda ini. Antara masing-masing komunitas saling bersaing dengan produksi kultural mereka. Tapi pertanyaannya adalah apakah kita mau menyerahkan diri untuk sengaja berada dalam kondisi kefanatikan terhadap masing-masing pihak atau kepentingan yang kita bela atau yakini? Seperti kondisi di era perang dingin antara Sekutu dan Soviet, kita dipaksa memilih dua kekuatan dan dipaksa menjadi fanatik membela masing-masing pihak. Sekarang pun polanya sama atau sengaja dibiarkan sama, agar orang-orang yang menganggap diri mereka elit dari tiap kelompok dapat menjaring pengikut sebanyak-banyaknya demi menggolkan kepentingan mereka.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan dalam arena pertarungan berbentuk elips bernama Bumi ini, manusia bisa menggunakan segala macam cara, baik persuasif maupun represif. Perang simbol atau perang senjata api. Entah kondisi hiperrealitas ini akan membawa manusia, terlebih orang-orang Indonesia ke arah mana. Tetapi biasanya orang yang terus bergantung pada sistem elitis, yakni menganggap elit (mensakralisasi) orang lain, atau institusi seperti lembaga politik atau agama, organisasi rahasia atau organisasi massa, tokoh-tokoh tertentu, dan sebagainya. Maka tujuan hidupnya cuma satu, berusaha masuk dalam lingkaran elit tersebut meski dengan segala cara ditempuhnya.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nasib sebagai rakyat kebudayaan pinggiran, jadi terombang-ambing antara satu kebudayaan besar satu ke kebudayaan besar lain. <em>Kapan ya jadi pemilik kebudayaan besar yang mempengaruhi dunia?</em></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><h2 style="background-color: white; color: #993333; font-size: 10px; font-weight: normal; letter-spacing: 0.2em; margin: 1.5em 0px 0.75em; text-align: center; text-transform: uppercase;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PANCASILA TIDAK SAKTI LAGI, BAKAL TINGGAL SEJARAH</span></strong></h2>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: center;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="pancasila-usang" height="162" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-RAJAB1433H/pancasila-usang.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 221, 238); padding: 4px; vertical-align: middle;" width="200" /></span></strong></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masih ingat sekali waktu zaman sekolahan dulu sering mengikuti upacara bendera dan bahkan menjadi pasukan pengibar bendera. Setiap kali upacara, merah putih dikibarkan, lagu Indonesia Raya berkumandang, dan Pancasila diteriakkan. Lalu bagaimana sekarang?</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masih ingatkah saudara-saudara tentang kejadian sejumlah orang yang menghalangi anak-anak SD untuk menyanyikan lagu Indonesia dan menghormati bendera? Tetapi itu terjadi <a href="http://kampungtki.com/baca/30543" style="color: #776644; text-decoration: initial;">di daerah</a> di luar Jadebotabek. Namun, di Jadebotabek sendiri yang katanya miniatur Indonesia, lebih plural, dan sering dilebih-lebihkan dari daerah lain di Indonesia, ternyata di pesantren Wahabi tempat adik saya sekolah juga tidak mengadakan upacara bendera. Apalagi mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam butir Pancasila. Ya, lebih tinggi ajaran agama daripada Pancasila. Intinya semua itu tidak penting. Bagi sebagian orang memang tidak penting. Mencintai Indonesia bukan dengan menyanyikan lagu kebangsaan, menghafal Pancasila, atau menghormati Bendera Merah Putih. Bahkan <a href="http://www.pedomannews.com/kabar-tokoh/2357-mui#.T6aQLib0nok" style="color: #776644; text-decoration: initial;">Ketua MUI Pusat</a>terang-terangan menyampaikan bahwa menghormat bendera bukan dengan cara angkat tangan di kepala seperti itu (Barangkali juga mengharamkan). Partai-partai politik atau ormas pun juga tak wajib menggunakan asas Pancasila seperti zaman Orde Baru.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Terkadang saya tidak perduli lagi hal-hal semacam Pancasila, tetapi terkadang pula justru saya menganggapnya sangat penting. Kenapa? Kalau ingat waktu saya di Mesir, mendengar lagu dan Pancasila dikumandangkan saat upacara Agustusan di KBRI, saya merasakan sendiri rasa kebangsaan tersebut (kalau tidak mau dikatakan nasionalisme). Memandang merah putih sambil mengangkat tangan adalah sesuatu yang langka di negeri orang. Kadang saya berpendapat, mengapa pemerintah tidak menerapkan bahwa Pancasila adalah satu-satunya asas karena Pancasila adalah dasar negara. Sehingga ketika ditemui orang atau kelompok yang anti Pancasila seperti contoh sekolah-sekolah yang sebut di atas, dapat segera ditindak tegas. Atau mungkin mengkaji kembali ormas dan parpol yang tidak berasaskan Pancasila. Tetapi kadang saya juga beranggapan untuk apa menerapkan dasar negara sebagai satu-satunya asas, bukankah itu namanya pemaksaan kehendak.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;" /></span><div style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya, pemaksaan kehendak. <em>Ngapain </em>jadi orang Indonesia harus memikirkan soal apakah ada upacara bendera atau tidak, apakah orang Indonesia hafal Pancasila atau tidak, dan sebagainya. Negara <em>kan </em>cuma negara, cuma batas teritorial yang kapan saja seseorang bisa pindah dengan bayar sejumlah uang serta mengurus dokumen administrasi. Dahulu ada orang bernama Soekarno yang dengan lantang menantang Kapitalisme dan Sosialisme dengan mencetuskan Pancasila. Namun kini Pancasila ditantang oleh Khilafah, ideologi yang katanya berasal dari Tuhan. Lantas apakah Pancasila masih sakti? Apakah bangsa ini masih berada di zaman perang ideologi?</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;">Istilah kesaktian Pancasila pun ada karena propaganda Orde Lama dan Orde Baru. Karena diterapkan oleh rezim yang sering dibilang menindas rakyat. Lalu apakah masih perlu diperingati lagi di rezim reformasi ini? Tidak tahulah, jawabannya tergantung pembaca. Di antara seliweran ideologi, jargon, slogan yang berkembang di Indonesia, menurut saya Pancasila sudah tidak sakti lagi. Boro-boro tahu sejarahnya, masyarakat pun bisa ingat hari lahirnya saja sudah </span><em style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;">untung</em><span style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;">.</span><em style="background-color: white; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 20.796875px;">Pancasila… Oh, Pancasila. Nasibmu kini menyedihkan.</em></span></div>
SELANG KANGENhttp://www.blogger.com/profile/10991242941893577279noreply@blogger.com0