ABC
DIALEKTIKA MATERIALIS
Dialektika
bukanlah fiksi dan bukan pula mistisisme, melainkan sebuah pengetahuan mengenai
bentuk pemikiran kita sejauh ia tidak dibatasi ke dalam masalah-masalah
kehidupan sehari-hari, tetapi berusaha mencapai sebuah pengertian yang lebih
rumit dan proses-proses yang mendesak untuk diperbincangkan. Logika dialektika
dan logika formal memikul sebuah hubungan yang serupa dengan hubungan antara
matematika tingkat tinggi dengan matematika yang lebih rendah.
Terlepas
dari nilai praktis yang sangat ekstrim meragukan dari "aksioma" ini,
ia tidak bertahan juga terhadap kritisisme teoritis. Bagaimana kita harusnya
benar-benar memahami kata "saat"? Jika ia adalah sebuah interval
waktu yang sangat kecil, maka satu pon gula ditundukkan menjadi sasaran selama
berlangsungnya "saat" tersebut pada perubahan-perubahan yang tak
dapat dielakkan, atau apakah "saat" adalah sebuah abstraksi yang
murni matematis, yaitu, sebuah kekosongan dari waktu? Tapi semua hal eksis
dalam waktu; dan eksistensi sendiri adalah sebuah proses yang tidak berhenti
dari transformasi; waktu secara konsekuen adalah sebuah elemen fundamental bagi
eksistensi. Jadi aksioma "A" adalah sama dengan "A"
menandakan bahwa suatu hal adalah sama dengan dirinya sendiri jika ia tidak
berubah, yaitu jika ia tidak eksis.
Secara
sepintas kelihatannya "kepelikan-kepelikan" ini tiada berguna. Dalam
realita, hal-hal itu amat menentukan arti. Di
satu sisi aksioma "A" adalah sama dengan "A" muncul sebagai
titik keberangkatan bagi semua pengetahuan kita, di sisi lain sebagai titik
keberangkatan segala kekeliruan dan kesalahan dalam pengetahuan kita. Untuk
membuat penggunaan yang bebas resiko dari aksioma "A" adalah sama
dengan "A" adalah hanya mungkin di dalam batasan-batasan pasti.
Ketika perubahan-perubahan kuantitatif dalam "A" adalah tidak berarti
bagi tugas-tugas yang ada, maka kemudian kita dapat memperkirakan bahwa
"A" adalah sama dengan "A". Contohnya ini adalah cara di mana seorang pembeli dan seorang penjual
mengingat satu pon gula, demikian pula kita mempertimbangkan suhu matahari.
Sampai waktu sekarang ini kita mempertimbangkan kekuatan mata uang dollar
dengan cara yang sama. Tetapi
perubahan-perubahan kuantitatif, yang melebihi batasan-batasan pasti,
terkonversi menjadi kualitatif. Satu pon gula tunduk kepada tindakan air atau
bensin, berhenti menjadi satu pon gula. Satu dollar dalam pelukan seorang
presiden berhenti sebagai satu dollar. Untuk menentukan titik kritis pada saat
yang tepat di mana kuantitas berubah menjadi kualitas adalah satu dari tugas-tugas
yang paling penting serta paling susah di dalam semua bidang pengetahuan,
termasuk sosiologi.
Setiap
pekerja mengetahui bahwa mustahil membuat dua benda yang sepenuhnya sama. Dalam
perluasan bearing-brass menjadi cone bearings diperkenankan adanya sebuah
deviasi atas yang disebut terakhir, yang, bagaimanapun, tidak boleh melampaui
batasan-batasan pasti (hal ini disebut toleransi). Dengan mengamati norma-norma toleransi, intinya dipertimbangkan
menjadi setara. ("A" adalah sama dengan "A"). Saat toleransi
menjadi berlebih, kuantitas berlanjut menjadi kualitas; dengan kata lain, cone
bearings tadi menjadi inferior atau sepenuhnya tak berharga.
Pemikiran
ilmiah kita hanyalah satu bagian dari keseluruhan tindak praktek kita, termasuk
teknik-teknik. Bagi konsep-kopsep, eksistensi "toleransi" juga ada.
Toleransi ini ditegakkan bukan dengan logika formal yang berasal dari aksioma
"A" adalah sama dengan "A", tetapi dengan logika dialektis
yang berasal dari aksioma bahwa semua hal selalu berubah. "Akal
sehat" dikarakterisasi oleh kenyataan bahwa ia secara sistematis melampaui
"toleransi" dialektis.
Pemikiran
vulgar beroperasi dengan konsep-konsep macam kapitalisme, moral, kebebasan,
negara pekerja, dll. sebagai abstraksi-abstraksi pasti, mengira bahwa
kapitalisme adalah sama dengan kapitalisme, moral adalah sama dengan moral, dan
seterusnya. Pikiran dialektis menganalisa semua hal dan fenomena dalam
perubahannya yang terus berlangsung, sambil menetapkan dalam kondisi-kondisi
material dari perubahan-perubahan tersebut yang batas kritis di luar hal yang
"A" barhenti menjadi "A", sebuah negara pekerja berhenti
menjadi negara pekerja.
Kekurangan
fundamental dari pemikiran vulgar terletak dalam kenyataan bahwa ia berharap
untuk mengisi dirinya sendiri dengan cetakan ajeg dari sebuah realitas yang
mengandung gerakan abadi. Dengan
cara memperketat
perkiraan-perkiraan, koreksi-koreksi, kongkritisasi; pemikiran dialektis
memberikan sebuah kekayaan mengenai isi dan fleksibitas kepada konsep-konsep;
bahkan saya katakan bahwa ini adalah sebuah kelembapan yang bagi sebuah bidang
tertentu membawanya lebih dekat pada fenomena yang nyata hidup. Bukan
kapitalisme secara keseluruhan, melainkan sebuah kapitalisme tertentu pada
sebuah tahap perkembangan tertentu. Bukan sebuah negara pekerja secara
keseluruhan, tetapi sebuah negara pekerja tertentu dalam sebuah negara
terbelakang dalam sebuah pengepungan kaum imperialis, dan lain-lain.
Pemikiran
dialektis berhubungan dengan pemikiran vulgar dengan cara
yang sama seperti sebuah gambar bergerak (motion picture) berhubungan dengan
sebuah foto yang ajeg. Gambar bergerak tidak berada di luar hukum foto ajeg
tetapi mengkombinasikan sebuah urutan dari foto-foto tersebut sesuai dengan
hukum-hukum gerak. Dialektika tidak mengingkari silogisme, tetapi mengajari
kita untuk menggabungkan silogisme dalam cara
yang sedemikian rupa untuk membawa pengertian kita menjadi lebih dekat pada
realitas yang berubah secara abadi. Dalam bukunya, Logika, Hegel mendirikan
satu rangkaian ketentuan-ketentuan: perubahan kuantitas menjadi kualitas,
perkembangan melalui kontradiksi, konflik mengenai isi dan bentuk, interupsi
dari kontinuitas, perubahan posibilitas menjadi hal yang tak dapat dihindarkan
adanya, dll., yang sama pentingnya bagi pemikiran teoritis sepenting dalam
silogisme sederhana bagi tugas-tugas yang lebih elementer.
Kita
menamakan dialektika kita, materialis, sebab ia tidak berakar baik di surga
maupun di kedalaman dari "kehendak bebas" kita, melainkan di dalam realitas
objektif, di alam. Kesadaran timbul dari bawah sadar, psikologi dari fisiologi,
dunia organik dari dunia inorganik, galaksi dari nebula. Di
atas tiap undakan tangga perkembangan ini, perubahan-perubahan kuantitatif
ditransformasikan menjadi kualitatif. Pikiran kita, terrmasuk pikiran
dialektis, hanyalah satu dari bentuk-bentuk ekspresi zat yang berubah. Di dalam sistem ini tidak tersedia tempat bagi Tuhan,
Syetan, jiwa kekal, tidak juga norma-norma
abadi dari hukum dan moral. Dialektika pemikiran, timbul dari dialektika alam,
secara konsekuen memiliki sebuah karakter yang seluruhnya materialis.
Darwinisme, yang menjelaskan evolusi spesies melalui transformasi kuantitatif
berlanjut pada kualitatif, adalah kemenangan tertinggi dari dialektika dalam seluruh
lapangan perkara organik. Kemenangan besar besar lainnya adalah penemuan tabel
berat atom dari unsur kimia dan transformasi lebih lanjut dari satu elemen
menjadi satu elemen lain.
Secara
erat, transformasi-transformasi ini (spesies, elemen, dll.) berkaitan dengan
masalah klasifikasi, sama pentingnya dalam ilmu alam sebagaimana dalam ilmu
sosial. Sistem
Linneaus (abad ke-18)
mempergunakan immutabilitas spesies sebagai titik awalnya, terbatas pada
deskripsi dan klasifikasi mengenai pertanian sesuai karakteristik-karakteristik
abadinya. Periode infantil dari botani adalah analogis dengan periode infantil
logika, karena bentuk-bentuk pikiran kita berkembang seperti semua hal yang
hidup. Hanya penyangkalan yang tak dapat disanggah mengenai ide tentang spesies
jadi, hanya studi mengenai sejarah evolusi tentang pertanian dan anatominya,
menyiapkan basis bagi sebuah klasifikasi yang benar-benar ilmiah.
Kita
lihat, semua ini sama sekali tidak mengandung hal "metafisik" atau
"scholastis" sebagai ungkapan ketidaktahuan yang congkak. Logika
dialektis mengungkapkan hukum gerak dalam pemikiran ilmiah kontemporer
perjuangan melawan dialektika materialis sebaliknya mengungkapkan sebuah masa
lalu yang berjarak, konservatisme dari borjuasi kecil, keangkuhan diri para
pengusung rutinitas universitas, dan ... sekilat harapan bagi sebuah alter-life
(kehidupan yang berubah).
15 Desember 1939
Diterjemahkan dan
diedit oleh Anonim (Desember 1998) dari Leon Trotsky ,
The ABC of Materialist
Dialectics diterjemahkan sesuai teks dalam website In Defence of Marxism
Tidak ada komentar:
Posting Komentar